- Reuters / Jason Cairnduff
VIVA.co.id – Bos Manchester City Pep Guardiola, dan Antonio Conte di Chelsea, adalah dua pelatih top yang sama-sama dikenal punya kekuatan dalam menyusun taktik permainan. Namun, keduanya punya pendekatan berbeda, yang terlihat saat menghadapi pertandingan besar.
Duel dua klub kaya yang ditangani keduanya, pada Sabtu 3 Desember 2016, jelas merupakan pertandingan panas. Apalagi, hasil pertemuan bisa menentukan posisi mereka di klasemen sementara Premier League, di mana saat ini Chelsea ada di puncak.
Conte telah sukses dengan formasi 3-4-3, yang sudah memberi Chelsea tujuh kemenangan beruntun di Premier League. Sebaliknya, para pemain Manchester City terlihat masih berusaha beradaptasi, dengan gaya permainan Pep Guardiola.
Tapi, seperti dikutip dari Mirror, Guardiola adalah manajer jenius yang mampu menganalisa setiap kemungkinan. Mantan bintang Arsenal yang kini menjadi pundit sepakbola, Martin Keown mengatakan formasi Conte, membuat Chelsea akan bertahan dengan lima bek, juga lima pemain saat menyerang.
ManCity menurutnya bakal mengandalkan penguasaan bola, serta kelincahan pemain sayap untuk membuat celah di lini tengah Chelsea. Peran N;Golo Kante dan Nemanja Matic bakal sangat penting, untuk menghadapi tekanan dari bintang ManCity seperti Kevin De Bruyne, David Silva, atau Yaya Toure.
Satu hal yang harus diperbaiki Guardiola, adalah kecerobohan yang kerap dilakukan para pemainnya saat menyerang. Skuatnya agresif dalam melakukan tekanan, tapi kerap terlambat dalam menutup ruang yang terbuka untuk serangan balik lawan.
Hasil Lengkap: Barcelona Bekuk Sevilla, Atalanta Gagalkan AS Roma ke Liga Champions
Atalanta menggagalkan ambisi AS Roma menjadi tim Italia keenam yang lolos ke Liga Champions musim depan. La Dea sukses menggilas Torino 3-0 di Gewiss Stadium.
