Payet Minta Dijual, Sang Pelatih Terkena Karma?

Gelandang West Ham United, Dimitri Payet
Sumber :
  • Reuters / Lee Smith

VIVA.co.id – West Ham United sedang kelimpungan akibat ulah pemain bintangnya, Dimitri Payet, yang meminta untuk dijual. Padahal, dia menjadi pemain yang paling menonjol dalam skuat The Hammers saat ini.

Arsenal Masih Belum Sempurna Meski Menang di Markas Tottenham

Payet langsung menjadi pilihan utama Slaven Bilic ketika didatangkan dari Olympique Marseille pada musim 2015/2016. Hasilnya, dia sukses membuat sembilan gol di Premier League dan membantu West Ham finis di urutan 7 pada klasemen akhir.

Namun, baru-baru ini sang pemain merengek kepada manajer agar dijual ke klub lain. Permintaan yang cukup mengagetkan itu ditambah dengan mogok bermain bersama West Ham.

Ganas, Arsenal Ngamuk di Kandang Tottenham

Merasa dipermainkan oleh Payet, Bilic pun menumpahkan kekesalannya. Dia merasa pemain asal Prancis itu tak menghargai komitmen yang dibangunnya bersama West Ham.

"Dia adalah pemain terbaik kami dan itulah mengapa kami memberikan dia kontrak jangka panjang. Kami memberikan segalanya dan kami selalu ada untuknya. Saya ingin dia menunjukkan komitmennya," ujar Bilic seperti dikutip Sunsport.

Mohamed Salah Rahasiakan Penyebab Ribut dengan Klopp

Namun, Bilic sepertinya tidak sadar jika sudah terkena karma atas perbuatannya dahulu. Ya, hal serupa pernah terjadi ketika pria asal Kroasia itu membela The Hammers pada medio 1996 hingga 1997.

Kala itu, West Ham masih dipimpin oleh Harry Redknapp dan Bilic menjadi salah satu pemain andalannya. Seakan tak peduli dengan status tersebut, Bilic tanpa ragu meminta dijual ke Everton.

Dia berdalih jika Everton merupakan klub yang lebih besar dibanding West Ham. Dan Redknapp pun akhirnya mempersilakan sang pemain untuk pindah.

"Dia memiliki kontrak yang fantastis, pemain dengan bayaran tertinggi dalam sejarah klub. Dia menyetujui kontrak itu. Tetapi, sekarang dia meminta untuk pindah karena merasa Everton merupakan klub yang lebih besar," kata Redknapp kala itu. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya