- Clive Rose/Getty Images Europe
VIVA.co.id – Nama Ernesto Valverde tiba-tiba mencuat usai resmi ditunjuk menjadi pelatih anyar Barcelona. Dia dikontrak menangani klub asal Catalan itu selama dua musim ke depan.
Memilih Valverde untuk menggantikan Luis Enrique didahului beberapa pertimbangan oleh manajemen Barcelona. Terutama adalah filosofi kepelatihannya yang peduli pengembangan sepakbola usia muda.
Dikutip dari Sport, Valverde memulai karier kepelatihan dengan menangani tim Athletic Bilbao junior pada 1997 silam. Kemudian dia promosi menangani tim B, sampai akhirnya dipercaya melatih tim senior pada 2003.
(Baca juga: Ernesto Valverde, Pelatih Kalem Penuh Teka-teki)
Di musim pertamanya membesut tim senior Bilbao, pria asal Pamplona, Spanyol, tersebut mampu membawa tim mentas di Piala UEFA, dan melaju hingga babak 16 besar. Di kompetisi lokal, Bilbao melaju hingga semifinal Copa del Rey.
Selang tiga tahun kemudian, Valverde memilih hengkang ke Espanyol. Meski pun di LaLiga hanya finis pada posisi ke-11, namun di Piala UEFA, dia mampu membawa skuat asuhannya melaju ke babak final, kalah dari Sevilla lewat adu penalti.
Puncak kejayaan kepelatihan Valverde ada di Yunani bersama Olympiacos pada musim 2008/2009. Ketika itu dia mampu membawa tim besutannya merebut dua gelar sekaligus.
Momen yang paling mengesankan adalah menang penalti dengan skor 15-14 dengan 34 kali tendangan. Tapi dia hanya semusim di sana, karena Villarreal memintanya pulang ke Spanyol.
(Baca juga: Alasan Barcelona Pilih Valverde Sebagai Pelatih Baru)
Namun, keputusannya tersebut berakhir dengan buruk. Dia dipecat karena dianggap tidak bisa membawa kebangkitan dan digantikan oleh Juan Carlos Garrido.
Olympiacos memanggilnya kembali pada musim 2010. Dan benar saja, Valverde kembali mempersembahkan dua gelar juar Liga di sana.
Pria yang kini berusia 53 tahun tersebut pernah menjadi penyelamat Valencia pada musim 2012/2013. Datang menggantikan Mauricio Pellegrino di pertengahan musim, dia berhasil mengantarkan Los Ches mengakhiri musim di peringkat kelima.
Dan karier kepelatihannya terlama di Bilbao sejak 2013 hingga 2017. Selama empat musim di San Mames, dia membawa anak asuhnya dua kali ke final Copa del Rey, dan memenangkan satu Piala Super Eropa dengan mengalahkan Barcelona. (one)
