Sumber :
- wordpress.com
VIVAbola
- Nasib sial menimpa salah seorang wasit yang memimpin pertandingan Premier League di Afrika Selatan. Lwandile Mfiki menjadi korban tindak kekerasan yang dilakukan oleh salah seorang suporter yang merasa tidak puas dengan kepemimpinannya. Tak tanggung-tanggung, suporter yang kecewa itu berusaha menggebuk Mfiki dengan Vuvuzela.
Insiden ini terjadi saat Mfiki memimpin laga antara Kaizer dan Golden Arrows. Dalam laga ini, Mfiki memberi kartu merah kepada gelandang Kaizer, Reneilwe Letsholoyane. Keputusan ini ternyata membuat marah salah seorang pendukung Kaizer dan mengejar Mfiki ke tengah lapangan.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Mantan Striker Afsel Jadi Korban Begal Berpistol
Insiden ini terjadi saat Mfiki memimpin laga antara Kaizer dan Golden Arrows. Dalam laga ini, Mfiki memberi kartu merah kepada gelandang Kaizer, Reneilwe Letsholoyane. Keputusan ini ternyata membuat marah salah seorang pendukung Kaizer dan mengejar Mfiki ke tengah lapangan.
Penonton yang marah itu tak hanya memprotes keputusan Mfiki. Dia juga berusaha menyerangnya dengan menggunakan Vuvuzela. Beruntung, Mfiki masih sempat menghindar dengan menunduk sehingga terompet yang terbuat dari bahan plastik tersebut tidak sampai mengenai kepalanya.
Sadar pukulannya meleset, penonton tersebut kembali berusaha menyerang Mfiki. Namun pihak keamanan berhasil mencegahnya dan menggiringnya ke pinggir lapangan. Petugas keamanan juga berhasil menangkap penonton lain yang berusaha masuk lapangan.
Keberadaan Vuvuzela di pentas sepak bola selama ini memang ibarat pedang bermata dua. Terompet tradisional yang populer di Afrika Selatan itu tak hanya bisa menjadi instrumen yang digunakan dalam menyemangati tim yang sedang bertanding, namun Vuvuzela juga berpotensi melukai orang lain. Itu sebabnya, sempat muncul wacana untuk melarangan penggunaan Vuvuzela Piala Dunia kebetulan digelar di Afrika Selatan, pada 2010 lalu.
Halaman Selanjutnya
Penonton yang marah itu tak hanya memprotes keputusan Mfiki. Dia juga berusaha menyerangnya dengan menggunakan Vuvuzela. Beruntung, Mfiki masih sempat menghindar dengan menunduk sehingga terompet yang terbuat dari bahan plastik tersebut tidak sampai mengenai kepalanya.
