Penggunaan Open Source Bisa Hemat Devisa?

open source
Sumber :

VIVAnews - Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, merespon positif perkembangan piranti lunak terbuka (open source) di Indonesia. Menurut Menkominfo, bila pemanfaatan open source dikembangkan secara optimal akan membantu keuangan negara.

Tifatul menyebutkan bahwa saat ini, satu jenis software mampu bernilai triliunan. Namun, sayangnya kebanyakan masih merupakan software buatan asing.

"Bisnis IT kita boleh Rp 400 triliun per tahun, tapi masih dikuasai asing. Belanja modal perusahaan telekomunikasi kita 90 persen belanja dari asing," papar Tifatul, usai membuka Indonesia Open Source Award (IOSA) 2012, di Hotel Bidakara, Rabu 4 Juli 2012.

Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera ini mengatakan potensi pengembangan open source sangat besar. Jika hal ini dimanfaatkan oleh kreator atau pengembang lokal, menurutnya, akan menghemat devisa.

Untuk itu ke depannya, pihak Kementerian Kominfo lebih menggiatkan penggunaan open source di lembaga pemerintahan. "Perkembangan itu sudah banyak. Linux berkembang di kantor, maupun di pengembang. Kominfo juga sudah mulai gunakan," katanya.

Dengan pemanfaatan open source ini, menurut dia, juga mampu membantu menekan pembajakan software. Dalam perkembangan teknologi piranti lunak saat ini, menurut dia, terdapat dua pilihan yakni membeli software atau menciptakan software sendiri. "Kalau kita tidak mau beli, ya pakai open source, tapi harus yang legal," ujarnya.

Ditanya soal dampak pemanfaatan terhadap pembajakan software, Dirjen Aplikasi Telematika Kominfo, Ashwin Sasongko, mengakui sulit mendapatkan data soal pembajakan. Namun paling tidak, dengan adanya open source ini akan menciptakan sebuah alternatif software yang dapat menekan pembajakan.

"Paling tidak software yang mahal kini ada solusinya, yaitu open source yang murah dan komplit. Daripada pakai barang colongan lebih baik pakai yang legal," ujar Ashwin.

Ashwin mengatakan potensi industri open source ini akan terus dikembangkan mengingat modal yang diperlukan tidak terlalu besar. "Bagaimana agar aplikasi laku ke pasar, kami temukan dengan pihak industri, buat pelatihan, mereka bisa jadi patner bisnisnya vendor," ujarnya.

Ketua Asosiasi Open Source Indonesia (AOSI), Betti Alisjahbana, mengutip hasil survei Gartner tahun 2011, open source sudah mulai diterima oleh berbagai pihak. Survei menunjukkan porsi pengeluaran untuk open source dalam lima tahun belakangan mulai meningkat dari 10 persen menjadi 30 persen.

Ia juga mengatakan dari 19 ribu dekstop milik PT. Telkom, saat ini 62 persen sudah menggunakan open source. "Artinya ini sudah diterima, kalau bisa jangan terikat dengan vendor, agar lebih berkembang," ujarnya.

Punya Banyak Proyek Properti di Bandung Raya, APLN Pede Kuasai Pasar Jawa Barat
Sosok Mayat bayi ditemukan terbungkus kardus dan mengambang  di Kanal Banjir Barat (KBB), Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat 26 April 2024.

Mayat Bayi Ditemukan Terbungkus Kardus di Tanah Abang, Diduga Dibuang Sang Ayah.

Mayat bayi ditemukan terbungkus kardus dan mengambang di Kanal Banjir Barat (KBB), Tanah Abang Jakarta Pusat, Jumat 26 April 2024. Pelaku ayah biologisnya sudah ditangkap

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024