Mahasiswa Yogya Ciptakan Game untuk Pembelajaran Berlalu Lintas

Mahasiswa Yogya Ciptakan Game untuk Pembelajaran Berlalu Lintas
Sumber :
VIVAnews
Cak Imin Dinilai Lawan Tangguh Khofifah Indar Pararwansa Bila Maju di Pilkada Jatim
- Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menciptakan permainan atau game berbasis sistem operasi Android. Game yang diberi nama
Broom-broom
5 Mantan Pacar Ruben Onsu Sebelum Menikah dengan Sarwendah
itu dibuat untuk pengenalan dan pembelajaran berlalu lintas.
KPK Panggil Nayunda Nabila, Biduan yang Disewa SYL Rp 100 Juta di Acara Kementan

Game itu dikembangkan empat mahasiswa Fakultas Teknik dan Fakultas Ekonomi UNY, yakni Muhammad Irfan Luthfi, Anisah Novi Karunia, Imas Nur, dan Anisa Nurhadiyati. Mereka bekerja sama dalam AIM Studio.


Game dua dimensi itu dikembangkan secara khusus bagi siswa SMA sederajat untuk pengenalan lalu lintas. Pembuatan model game dalam pembelajaran lalu lintas itu diharapkan mampu menarik minat siswa dan memudahkan dalam mempelajari materi.


Lagi pula game itu dikembangkan dalam bentuk simulasi, apa yang didesain dan dimunculkan di game merupakan bentuk simulasi nyata dari kondisi lalu lintas di Indonesia.


“Game ini memiliki tiga level. Di awal permainan, pengguna bisa memilih akan simulasi menggunakan mobil atau motor. Saat memilih mobil, interaksi menjadi tilt control, yaitu perangkat android digerakkan melingkar seperti setir mobil. Saat pakai motor, interaksi menjadi tap pada layar,” kata Muhammad Irfan Luthfi, programmer game Broom-broom, Kamis, 30 Oktober 2014.


Ia menjelaskan, pada level satu, game berupa pengenalan terhadap rambu-rambu lalu lintas. Di level kedua, ada pengenalan marka jalan, dan di level terakhir akan lebih kompleks. Bahkan, ada sesi seru juga di level terakhir, karena ada polisi juga yang akan muncul mengejar pengguna yang tidak mematuhi aturan lalu lintas.


Game
Broom-Broom
sudah diujicobakan kepada ahli media dan dinyatakan layak dengan skor rata-rata 3.42, ahli materi dengan kategori sangat layak dengan skor rata-rata  4,85. Sedangkan berdasarkan penilaian dari siswa, media ini dinyatakan baik untuk dikembangkan lebih lanjut dengan skor rata-rata 3.80.


“Kami sempat mengujicobakan game ini kepada siswa di SMA 1 Kasihan, dan di sana tanggapan sangat baik. Banyak masukan untuk pengembangan. Harapannya, game ini bisa semakin berkembang, dan segera dipublikasikan di Playstore (pasar aplikasi Android) agar bisa diakses banyak orang,” ujar Irfan.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya