- Pixabay/Wokandapix
VIVA – Para ilmuwan dari King College London merekomendasikan bagi yang ingin diet, lebih baik meningkatkan waktu tidur dibanding menjalani diet super ketat yang menyiksa badan sendiri.
Para peneliti sudah membuktikan, tidur malam hari lebih lama, bisa mengurangi asupan gula dan karbohidrat bagi tubuh.
Tapi peneliti menegaskan, makanan yang dimakan pun harus tetap dipilah. Seperti mengonsumsi makanan yang diolah atau dimasak sendiri, memakai pemanis dari madu, jus buah dah makanan sehat lainnya.
Salah satu tim peneliti tersebut, Wendy Hall mengatakan, untuk melihat dampak peningkatan jam tidur terhadap asupan nutrisi, tim melibatkan 42 responden. Setengah dari responden mengikuti saran dari peneliti dan setengah lagi sebagai perbandingan.
21 responden pada tim pertama selama sepekan meningkatkan tidur 1,5 jam lebih lama dari biasanya. Kemudian makanan yang dimakan pun tergolong sehat.
"Para peserta dibekali catatan untuk mencatat rutinitas mereka (waktu tidur yang dilebihkan), mereka juga menghindari kafein sebelum tidur dan rutinitas lebih santai," jelas Hall seperti dilansir laman Mirror, Jumat 12 Januari 2018.
Setelah rutin menjalani saran peneliti selama sepekan, Hall mengatakan, dibandingkan dengan peserta tim kedua, terbukti 86 persen dari 21 peserta yang menjalani 'diet tidur' berpengaruh terhadap berat badan mereka.
Tapi Hall mengatakan, penelitian lebih lanjut diperlukan. Apalagi bagi orang-orang yang berisiko mengalami obesitas atau penyakit kardiovaskular.
