5 Tips Menghadapi Emak Penyebar Hoax di Grup WhatsApp

Aksi Kampanye Anti Hoax.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

VIVA – Penyebaran hoaks akan semakin marak jelang pertarungan politik, Pilkada 2018 maupun Pemilu Presiden 2019. Yang paling ramai diprediksi adalah peredaran hoaks di grup-grup pesan instan, baik WhatsApp maupun Telegram, termasuk grup yang isinya keluarga.

Raffi Ahmad Geram Dituduh Lakukan Pencucian Uang, Begini Responnya

Ternyata Relawan Edukasi Antihoax Indonesia (Redaxi) telah lebih dulu menyadari hal ini. Tim edukasi terkait penyebaran hoaks di dunia maya ini kerap mendapatkan pertanyaan, apa sikap yang harus dilakukan jika ada keluarga di dalam grup yang kerap menyebarkan hoaks, terutama orang tua, ibu atau nenek.

Aksi Kampanye Anti Hoax di Jakarta beberapa waktu lalu.

Tanggapi Berita Hoax, Depe: Setiap yang Viral, di Situ Ada Dewi Perssik!

Berikut ini tips dari juru bicara Redaxi, Astari Yanuarti kepada VIVA baru-baru ini.

1. Pakailah bahasa yang sopan saat mengingatkan.

Dikabarkan Meninggal Dunia, Gilang Dirga Tak Marah, Kenapa?

2. Sebaiknya sertakan juga bukti bahwa info itu hoaks. Bukti/klarifikasi tentang suatu hoaks bisa diperoleh dari banyak sumber, misalnya grup-grup antihoaks atau instansi yang terkait. Biasanya mereka rajin posting klarifikasi hoaks di medsos. Atau gunakan mesin pencari google/bing untuk mencari klarifikasi hoaks tersebut.

3. Sesekali postinglah ayat kitab suci sesuai agama masing-masing yang melarang perbuatan fitnah, menyebar kabar bohong, dan mencaci orang lain. Tiap agama melarang perbuatan tersebut.

4. Posting juga sesekali ancaman pidana bagi para penyebar kabar bohong, ujaran kebencian, dan fitnah, sesuai hukum di Indonesia.

5. Ajaklah keluarga untuk tidak memposting kabar-kabar yang tidak jelas sumber dan kebenarannya. Sebagai gantinya, perbanyak obrolan yang terkait aktivitas anggota keluarga masing-masing. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya