Keunggulan Virtual Reality, Bikin Otak Manusia Lebih Tajam

Ilustrasi perangkat virtual reality.
Sumber :
  • www.pixabay.com/Pexels

VIVA – Teknologi virtual reality ternyata mampu membuat orang belajar lebih baik. Penelitian dari Universitas Maryland, Amerika Serikat, berhasil menemukan bahwa VR membantu orang mengingat informasi lebih baik dari sebelumnya.

Elon Musk Cetak Sejarah

"Data ini sangat menarik karena menunjukkan lingkungan yang imersif dapat menawarkan jalur baru untuk meningkatkan hasil yang lebih baik dari pendidikan dan pelatihan keahlian," ujar Dekan Fakultas Ilmu Komputer, Matematika dan Ilmu Alam, Universitas Maryland, Amitabh Varshney, dilansir Science Daily, Sabtu, 16 Juni 2018.

Varshney dan tim peneliti menggunakan konsep 'istana memori', di mana orang mengingat sebuah obyek atau item dengan menempatkannya di lokasi fisik imajiner seperti gedung atau kota. Varshney menyebut metode ini sebagai mnemonic encoding yang sudah digunakan sejak lama untuk memanfaatkan kemampuan otak manusia mengatur pikiran dan kenangannya secara spasial.

Inovasi Gila Elon Musk, Tanam Chip di Otak Manusia Pertama Kali

Penelitian ini melibatkan 40 peserta yang kebanyakan dari mereka merupakan mahasiswa Universitas Maryland yang tidak familiar dengan VR. Mereka dibagi dua grup. Satu grup melihat informasi lebih dulu menggunakan VR lalu ke dekstop. Sedangkan, grup lainnya melihat informasi dari desktop lalu menggunakan VR.

Kedua kelompok menerima gambar orang terkenal termasuk Abraham Lincoln, Dalai Lama, dan Arnold Schwarzenegger. Lalu, para peneliti membuat 'istana memori' dari wajah tersebut dengan menggunakan dua lokasi imajiner, yaitu ruang interior berukir istana dan pemandangan dari kota abad pertengahan.

Fakta Mengejutkan Soal Otak, Ternyata Bisa Hidup Tanpa Oksigen

Para peserta diberi waktu masiNg-masing lima menit. Peneliti juga meminta peserta menghafal lokasi masing-masing gambar. Setelah dua menit, setiap lokasi tempat gambar diberi kotak bernomor. Peserta diminta mengingat gambar siapa di setiap tempat.

Bagi peserta dengan VR menghafal masing-masing gambar menggunakan gerakan tubuh mereka sedangkan desktop menggunakan mouse. Hasilnya, ada peningkatan sekitar 8,8 persen dari jawaban peserta yang menggunakan headset VR.

Setelah penelitian, peserta mengisi kuesioner yang hasilnya mereka nyaman menggunakan komputer untuk mengakses informasi. Namun, mereka juga puas dengan VR sebagai tempat belajar yang membuat mereka fokus lebih baik. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya