Logo ABC

Buzzer Penyebar Propaganda Bermain dalam Pilpres 2019

Ilustrasi buzzer.
Ilustrasi buzzer.
Sumber :
  • www.pixabay.com/geralt

Puluhan "buzzer" dibayar untuk menyebarkan propaganda kepada para pengguna media sosial di saat para elit politik berperang di dunia maya dalam upayanya mempertahankan kekuasaan.

Penggambaran ini bukanlah semacam kisah film-film terbaru dari Hollywood. Hal ini nyata sebagai kondisi perpolitikan Indonesia tahun 2018.

Dalam sebuah kantor yang terletak di Jakarta Pusat, tampak beberapa anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI), sedang mengadakan rapat menyusun strategi. PSI adalah salah satu parpol baru yang lolos ikut Pemilu 2019.

Ada yang duduk melantai, ada pula yang duduk di bangku panjang. Mereka bersiap dengan laptopnya, sebagian fokus menyimak penjelasan pembicara.

Di samping pembicara tampak papan tulis yang ditempeli banyak kertas catatan berwarna-warni.

Suasananya mirip dengan suasana di perusahaan teknologi di Silicon Valley. Namun merek yang mereka usung adalah perpolitikan secara online.

Michael Sianipar, salah satu pengurus PSI, mengklaim parpolnya ini menjadi yang kedua dalam hal kehadiran di media sosial.

Dia mengaku turut membantu PSI mengubah "kebisingan" online, menjadi aksi di jalanan, seperti yang terjadi dalam Arab Spring.