3 Upaya Facebook Bendung Hoax Jelang Pemilu

Logo Facebook
Sumber :
  • Instagram/@sykorce

VIVA – Facebook melakukan sejumlah upaya dalam menjaga media sosial tetap kondusif selama perhelatan pemilu. 

Belajar Mengelola Dampak Krisis Iklim

Pertama, dimulai dari menghapus akun palsu. Facebook menyebutkan sepanjang 2018, ada 753,7 juta akun palsu secara global yang kini telah dihapus.

Director, Global Politic & Government Outreach Facebook, Katie Harbath, saat Press Circle: Election Integrity 'Pemuda Memilih' mengatakan bahwa 98 persen akun sudah dihapus oleh pihaknya sebelum ada pelaporan dari pengguna. 

Dozens of New Features Announced at Google I/O 2024

Harbath juga menyebutkan tiga upaya Facebook untuk membuat pemilu jauh dari berita dan akun palsu. 

1. Artificial Intelligence
Facebook menggunakan sistem AI untuk mempelajari akun palsu di platformnya. Teknologi itu dapat mengenali perilaku menyimpang dari suatu akun yang baru mendaftar di Facebook. 

Google Chrome Plans to Add AI Features

"Misalnya menambah teman langsung 1000. Atau langsung posting di banyak grup dalam satu hari," katanya. 

Jika ada perilaku yang tidak normal itu, akan menjadi sinyal deteksi pada sistem yang dibangun Facebook. 

2. Machine Learning
Penggunaan machine learning ini untuk mendeteksi berita palsu yang ada. 

Dengan deteksi tersebut juga menghapus kemungkinan orang-orang jahat mengambil keuntungan materi dari penyebaran berita palsu. Monetisasi ini berasal dari angka share suatu berita yang di-posting. 

3. Fact Checker
Artikel palsu akan diperiksa dengan pemeriksa fakta pihak ketiga. Jika sebuah artikel dinyatakan palsu, akan langsung diberi label dan pengguna mengetahuinya. 

"Pengguna bisa lihat di news feed bahwa berita sudah ditandai oleh fact checker dan dinyatakan berita palsu," ujarnya. 

Setelahnya, Facebook melakukan penurunan penyebaran berita palsu. Bagi akun yang menyebarkan artikel itu juga akan diberi notifikasi bahwa berita mereka palsu. (asp)

Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Ancaman Nyata AI, Bisa Menipu Manusia

Studi yang sudah ditebitkan ini mengungkapkan bahwa beberapa sistem AI yang dirancang jujur mengaku belajar untuk menipu manusia.

img_title
VIVA.co.id
21 Mei 2024