Facebook Hapus Ribuan Akun Ujaran Kebencian Saracen di Indonesia

Facebook.
Sumber :
  • pixabay/geralt

VIVA – Media sosial Facebook menghapus 1.700 halaman akun dan kelompok yang terkait dengan Saracen di Indonesia. Saracen adalah kelompok yang dianggap menyebarkan ujaran kebencian atau hate speech terkait suku, agama, ras, dan antar-golongan (SARA) dengan sengaja untuk tujuan tertentu di Indonesia melalui jejaring dan media sosial.

Keberadaannya diungkap Kepolisian Republik Indonesia pada 2016. Mengutip situs Social Media Today, Jumat, 1 Februari 2019, penghapusan dilakukan karena mereka terlibat dalam perilaku tak autentik yang terkoordinasi (coordinated inauthentic behaviour).

Menurut Facebook, terdapat 207 halaman, 800 akun, 546 grup, dan 208 akun Instagram yang dinilai menjadi bagian dari kelompok Saracen dan semua telah dihapus.

"Mereka (kelompok Saracen) kami tutup karena memiliki aktivitas yang menyesatkan. Kami sudah mencatat laman, grup, dan akun yang saling berkoordinasi yang menggunakan akun palsu untuk mempresentasikan diri mereka," demikian keterangan resmi Facebook.

Ada lebih dari 2,2 juta pengguna yang bergabung dengan grup ini. Penghapusan ini juga sebagai aksi nyata Facebook yang tidak hanya menyasar pemilih Amerika Serikat menjelang pemilu sela, tetapi juga pemilih di berbagai negara.

Penyalahgunaan di platform Facebook menjadi keuntungan bagi aktor jahat yang berafiliasi dengan politik. Pada awal tahun ini saja, Facebook mengaku telah menghapus 500 halaman Facebook dan akun Instagram yang terhubung dengan Rusia dengan alasan yang sama.

Status mereka sebagai media sosial yang memiliki pengguna terbanyak, menjadikan user-nya target untuk menyebarkan propoganda seluas mungkin, untuk memengaruhi opini publik.

Saat ini Facebook telah mempekerjakan 30 ribu orang di bidang keselamatan dan keamanan, tiga kali lebih banyak dibanding 2017. Facebook berusaha untuk menghentikan penyalahgunaan, namun tantangan yang terjadi malah semakin signifikan dari yang sebelumnya.

Kota New York Tuntut Instagram, TikTok, Facebook, Youtube Perihal Kesehatan Mental Anak Mudanya
Logo Facebook.

Taliban Plans to Block Facebook Access in Afghanistan

The Taliban in Afghanistan have announced plans to restrict or completely block access to Facebook, a move condemned by rights activists. The Taliban’s acting minister of

img_title
VIVA.co.id
13 April 2024