Facebook dan Twitter Tangkal Hoax soal Virus Corona

Virus Corona.
Sumber :
  • Today.com

VIVA – Facebook dan Twitter turut berkampanye memerangi informasi salah atau hoax serta konten berbahaya soal Virus Corona (Coronavirus/nCov). Kedua platform media sosial tersebut mengambil sejumlah langkah spesifik terkait hal itu. Facebook misalnya.

Harta Kekayaan Elon Musk Lenyap Rp 45 Triliun dalam Sekejap, Ini Penyebabnya

Mereka terus memantau, memeriksa, dan menilai apakah informasi atau konten yang tersebar di platformnya palsu atau tidak. "Saat mereka menilai informasi sebagai salah maka kami akan membatasi penyebarannya di Facebook dan Facebook Messenger serta Instagram," kata Head of Health Facebook, Kang-Xing Jin, dikutip dari laman resmi Facebook, Jumat, 31 Januari 2020.

Ia juga menyebutkan Facebook akan memberikan notifikasi pada pengguna yang sudah atau berusaha membagikan konten salah tersebut. Mereka akan menerima peringatan jika informasi itu sudah dilakukan pemeriksaan fakta. "Informasi yang salah itu juga akan dihapus," ujar Jin.

Awas Hoaks, Ayu Dewi Tegaskan Gak Pernah Jadi MC Peluncuran Jet Pribadi Sandra Dewi dan Harvey Moeis

Hal ini dilakukan sebagai perpanjangan dari kebijakan untuk menghapus konten yang akan merusak. Facebook akan berfokus pada konten yang mengklaim pencegahan ataupun perawatan terhadap wabah Virus Corona itu.

"Termasuk klaim yang berkaitan dengan penyembuhan palsu atau metode pencegahan, seperti minum cairan pemutih atau klaim yang dibuat untuk membingungkan mengenai sumber kesehatan yang ada," paparnya.

Nikita Mirzani Ngaku Dapet Kekerasan dari Rizky Irmansyah, Lita Gading: Lapor Jangan Koar-koar

Selain Facebook, Twitter juga melakukan penyesuaian permintaan pencarian soal #coronavirus. Hal ini diungkapkannya dalam akun Twitter Public Policy. Percakapan soal Virus Corona selama empat minggu terakhir tercatat 15 juta tweet. Nampaknya tren ini akan terus berlanjut.

Twitter mengatakan sampai saat ini belum ada upaya terkoordinasi dalam skala besar untuk penyebaran disinformasi. Perusahaan media sosial itu menyatakan jika mereka akan tetap waspada dan berinvestasi untuk memastikan tren, pencarian dan area umum dalam layanannya untuk memproteksi  dari perilaku jahat.

"Kami tidak mengizinkan adanya platform manipulasi dan kami mendorong orang untuk berpikir sebelum membagikan atau terlibat dalam upaya yang sengaja merusak percakapan publik," tulis Twitter dikutip dari laman blog resminya.

Twitter mengumumkan permintaan pencarian khusus baru soal topik wabah tersebut. Jika mencari dengan tagar coronavirus, pengguna akan menemukan informasi yang kredibel dan otoritatif.

Pencarian Twitter menghentikan hasil otomatis pada konten yang tidak kredibel. Platform media sosial ini mengatakan jika kebijakan itu bagian dari perluasan #KnowTheFacts, yang ditempatkan untuk publik bisa menemukan informasi secara jelas, kredibel soal imunisasi dan vaksin.

Twitter melakukan kemitraan #coronavirus ini dengan sejumlah negara yaitu  Australia, Brasil, Kanada, Hong Kong, Jepang, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, AS, Inggris, dan Vietnam. Namun mereka akan terus mengembangkannya sesuai kebutuhan.

Twitter mengatakan jika tim kebijakan publik globalnya secara aktif mencari cara intergrasi produk dengan organisiasi untuk mengatasi ancaman tersebut. "Kami berkomitmen untuk memainkan bagian kami untuk perkuat konten resmi di seluruh dunia," ungkap Twitter.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya