- U-Report
VIVA – Sebuah video virtual reality yang baru-baru ini beredar, membuat terkejut penontonnya. Itu adalah sebuah video, yang menunjukkan kehancuran paru-paru seseorang karena diserang virus corona COVID-19 dalam hitungan hari.
Dilansir dari situs Mirror, Minggu 29 Maret 2020, seorang dokter di George Washington University, Keith Mortman menggunakan kamera VR 360 derajat, untuk merekam keadaan paru-paru pasien positif virus corona di rumah sakit mereka.
Pasien tersebut berusia sekitar 50 tahun, datang ke rumah sakit tanpa gejala. Meski begitu, dalam video terlihat bagaimana keadaan paru-parunya hanya dalam hitungan hari.
Terlihat ada kelompok-kelompok jaringan berwarna hijau keruh yang rusak, membuatnya harus menggunakan ventilator. Keith Mortman menjelaskan, ada perbedaan jauh antara paru-paru abnormal dan yang sehat.
Pada paru-paru yang sehat, jaringannya akan terlihat berwarna biru. Sebaliknya, paru-paru yang mengalami peradangan akan berwarna hijau.
"Jika kamu sudah mendapat gambar ini, tidak perlu lagi ke dokter bedah untuk mendapat penjelasan. Kerusakan tidak hanya terisolasi pada satu paru-paru saja, tapi keduanya," ujarnya.
Dalam video juga bisa dilihat, bagaimana kerusakannya dan mengapa pasien membutuhkan ventilator. Kerusakan terjadi, ketika virus bergerak dari hidung, mulut, tenggorokan, dan kemudian paru-paru.
"Infeksi ini menyebabkan peradangan parah pada paru-paru, dan ketika berjalannya waktu peradangan tidak mereda. Itu akan menciptakan kerusakan jangka panjang, dan berdampak pada kemampuan seseorang dalam bernapas," katanya.