Logo DW

Ke Mana Harus Cari Obat Penangkal Virus Corona COVID-19?

Ilustrasi virus corona/COVID-19/laboratorium.
Ilustrasi virus corona/COVID-19/laboratorium.
Sumber :
  • Freepik/freepik

Unsur aktif dari obat yang sudah ada, hendak digunakan antara lain untuk memerangi virusnya, membantu meningkatkan kekebalan tubuh pasien, serta melindungi paru-paru agar tetap mendapat suplai oksigen yang cukup.

Unsur aktif anti virus

Kandidat paling kuat adalah unsur aktif dari obat-obatan anti virus lainnya, yang terbukti ampuh melawan penyakit yang dipicu virus corona jenis lain, seperti SARS, Ebola, MERS atau juga virus influensa. Para ilmuwan meyakini, bahwa virus corona jenis baru SARS-CoV-2 adalah varian dari virus corona SARS-CoV-1 yang mewabah tahun 2002 silam.

Yang kini memicu eforia adalah obat flu Avigan buatan Fujifilm Holding dari Jepang yang sudah mengantungi izin resmi sejak 2014. Unsur aktifnya Favilavir terbukti ampuh melawan wabah Ebola yang dipicu virus corona jenis lain pada 2014 dan 2016 di Afrika.

Pemerintah Cina melaporkan, penggunaan Avigan di Wuhan yang jadi episentrum pandemi, menunjukkan hasil yang prospektif. Pakar virologi Jerman Christian Drosten dari rumah sakit Charité di Berlin menyebutkan, setelah rangkaian ujicoba di Italia hasilnya "sangat menjanjikan."

Jepang kini menyimpan dua juta paket Avigan sebagai tindakan berjaga-jaga. Indonesia dan Jerman juga sudah memesan jutaan paket obatnya dari Jepang. Sejauh ini, uji klinis obat ini melawan virus corona jenis baru dilaporkan belum tuntas.

Yang juga diduga bisa jadi obat SARS-CoV-2 adalah unsur aktif Remdesivir yang semula dikembangkan untuk melawan Ebola. Dalam uji laboratorium unsur aktif ini juga terbukti ampuh melawan SARS dan MERS.