Logo DW

Ke Mana Harus Cari Obat Penangkal Virus Corona COVID-19?

Ilustrasi virus corona/COVID-19/laboratorium.
Ilustrasi virus corona/COVID-19/laboratorium.
Sumber :
  • Freepik/freepik

Obat yang dikembangkan perusahaan farmasi AS, Gilead Sciences itu sejauh ini belum mengantungi izin resmi untuk pemasaran. Tapi di Cina dan di AS kini sedang dilakukan uji klinis Remdesivir.

Unsur aktif anti Malaria

Heboh yang mencuat pekan silam adalah khasiat obat anti malaria Resochin yang disebut ampuh melawan virus corona. Unsur aktifnya Chloroquin sejak lama digunakan sebagai pencegah malaria. Tapi seiring dengan turunnya kasus malaria, obat ini makin jarang diresepkan.

Para ilmuwan Prancis dalam ujicoba unsur aktif Chloroquin pada kultur jaringan di laboratorium di Marseille, melaporkan khasiatnya menghambat perkembangbiakan SARS-CoV-2. Pada pasien yang menunjukkan gejala sakit berat, laju serangan virusnya berhasil diturunkan.

Unsur aktif obat Resochin dari pabrik farmasi Bayer di Jerman, juga disebutkan bisa digunakan sebagai obat anti virus. Saat ini produksi obat anti malaria yang ditemukan tahun 1930-an itu, hanya dilakukan di sebuah pabrik di Pakistan.

Kini industri farmasi Jerman menyiapkan kapasitas produksi obatnya di dalam negeri, untuk disumbangkan kepada pemerintah Jerman.

Juga unsur aktif obat anti malaria Hydroxychloroquin disebutkan berkhasiat melawan SARS-CoV-2. Perusahaan farmasi Novartis dan Sanofi sudah menyatakan siap memproduksi massal, jika pengawas obat-obatan memberikan lampu hijau.