VIVAnews - Seiring dengan rampungnya proses administratif akuisisi Sun Microsystems oleh Oracle, Chief Executive Officer Sun Microsystems Jonathan Schwartz berencana untuk hengkang dari perusahaan tersebut.
Rencana kemunduran Schwartz terungkap setelah belum lama ini ia mengirim surat perpisahan yang sentimentil, kepada para para karyawan Sun.
Sumber CNET yang dekat dengan Sun, mengatakan bahwa Schwartz bakal segera mundur dari perusahaannya yang akan segera berganti kepemilikan ke Oracle, yang dianggap memiliki gaya kepemimpinan yang lebih 'profit-oriented'. Namun hingga kini ia belum mengumumkan kapan tanggal pastinya ia akan lengser.
Schwartz dipercaya memimpin Sun Microsystems pada April 2006, untuk mengembalikan Sun kepada masa kejayaannya. Sayang, CEO yang juga seorang blogger itu, tak mampu mengatrol performa bisnis Sun.
Beberapa kebijakan yang ditempuh Sun di bawah Schwartz antara lain adalah mengakuisisi MySQL, meng-open source-kan teknologi Java dan Solaris. Namun, langkah-langkah tersebut tak cukup mampu mendongkrak kondisi finansial Sun.
"Saya telah melalui berbagai akuisisi di Sun -baik akuisisi besar maupun kecil, dan berkesimpulan bahwa kunci sukses dari sebuah akuisisi adalah orang-orang yang terlibat dalam akuisisi, dan sejauh mana mereka berkomitmen terhadap misi dari para pemilik perusahaan baru," ujar Schwartz dalam surat edaran kepada karyawannya, yang dikutip dari all things digital.
Selanjutnya, kata Schwartz, "bagi orang-orang yang tidak akan menjadi bagian dari Oracle, ini akan menjadi langkah dari sebuah petualangan baru."
Tentunya, Schwartz tidak akan hengkang dengan isi saku yang 'kosong'. Schwartz mendapat uang pesangon yang lumayan besar, yakni sekitar US$ 12 juta atau sekitar Rp 120 miliar, ditambah lagi US$ 5,1 juta atau sekitar Rp 50 miliar untuk saham yang masih ia miliki dari Sun.
