Smartfren Jadi Jawara di Dua Daerah Ini, Padahal Masih Anak Baru

Vice President of Network Smartfren, Munir Syahda Prabowo.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA – Operator telekomunikasi Smartfren mencatat kenaikan trafik penggunaan data sebanyak 24 persen secara nasional pada paruh kedua 2020. Kenaikan terbesar terjadi di wilayah Kalimantan Timur, tepatnya Samarinda 58 persen dan Balikpapan 36 persen.

Wejangan Menkominfo soal Merger XL Axiata dan Smartfren

Vice President Technology Relations and Communications Smartfren, Munir Syahda Prabowo, menyebut besaran angka ini karena besarnya antusias masyarakat di Kalimantan Timur setelah Smartfren melakukan perluasan jaringan ke wilayah tersebut.

Baca: Ada Satu Rahasia yang Masih Disimpan Smartfren

Smartfren Bakal Rights Issue Rp 8,5 Triliun, Ini Jadwalnya

"Kita barang baru di sana. Baru ada tahun lalu. Jadi lagi ramai-ramainya. Antusiasnya sangat luar biasa. Dari testimoni pelanggan di sana bilang kalau Smartfren cukup bagus. Istilah, ya, mereka enggak rugi pakai Smartfren," ungkapnya, Kamis, 5 November 2020.

Sementara itu, untuk wilayah lainnya ada di Sumatera 14 persen, Cirebon Jawa Barat 34% persen, Semarang dan Solo - keduanya Jawa Tengah dan masing-masing 38 persen serta 36 persen.

Kemenkominfo Ingatkan Telkomsel, Indosat, Smartfren dan XL Axiata

Munir juga menyebutkan Smartfren melakukan optimasi jaringan dengan menambah kapasitas yang meningkat menjadi 29 persen.

Secara nasional, total coverage jaringan 4G di seluruh layanan mencapai 21 persen. "Penambahan coverage yang ada sekarang ini memperlebar atau memperluas layanan terbaik," kata dia.

Selama pandemi COVID-19, aktifitas lalu lintas penggunaan data juga berpindah dari biasanya mall dan perkantoran menuju ke perumahan. Ini disebabkan karena kebijakan untuk beraktifitas di rumah saja atau work from home (WFH).

Munir menyatakan Smartfren melakukan prioritas mengupdate jaringannya di daerah perumahan. Pemantauan terus dilakukan jika diperlukan melakukan penambahan kapasitas hingga menempatkan unit BTS Mobile.

"Terutama pandemi, di perumahan tingkat yang padat contohnya perkampungan. Berbeda dengan cluster yang sifatnya sudah menengah ke atas itu memang di sana sudah cukup bagus. Tambahkan di situ (di wilayah pemukiman padat) dari BTS sendiri maupun dengan mobile BTS kalau diperlukan," jelas Munir.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya