Tidur Lebih Lama Bisa Kurangi Berat Badan

Ilustrasi menguap / mengantuk / tidur.
Sumber :
  • Pixabay/ victoria_borodinova

VIVA – Menyediakan waktu lebih satu jam di tempat tidur menjadi salah satu cara untuk menurunkan berat badan, menurut sebuah studi.

Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif Dalam World Water Forum 2024

Tim ilmuwan Amerika Serikat (AS) memperkirakan satu jam tambahan tidur dalam sehari dapat mengecilkan asupan kalori hingga 270 kilokalori (kkal) sehari.

Mereka mempelajari 80 orang dewasa yang menderita obesitas, berusia antara 21 hingga 40 tahun yang semuanya biasa tidur kurang dari 6,5 jam semalam.

Dukung Hilirisasi Nikel, PLN Pasok Listrik Smelter dari Energi Terbarukan

Tanpa mengubah pola makan atau kebiasaan olahraga, responden tidur di tempat tidur mereka dengan perangkat yang dapat dikenakan dan disarankan untuk menambah waktu tidur sebanyak 1,2 jam.

Setelah meningkatkan waktu tidur mereka menjadi 8,5 jam di tempat tidur setiap malam, asupan kalori dan simpanan energi diukur melalui tes urine.

Raksasa Energi Terbarukan Uni Emirat Arab Bakal Bangun Proyek EBT di IKN

Dibandingkan dengan kelompok kontrol, para peserta mengurangi jumlah kalori yang mereka konsumsi hingga 270 kkal sehari, seperti dikutip dari laman Metro, Kamis, 10 Februari 2022.

"Percobaan ini menemukan bahwa ekstensi tidur mengurangi asupan energi dan menghasilkan keseimbangan energi negatif dalam pengaturan kehidupan nyata di antara orang dewasa dengan kelebihan berat badan yang biasanya membatasi durasi tidur mereka," kata tim ilmuwan dari University of Chicago Medicine, Amerika Serikat (AS).

Meningkatkan dan mempertahankan durasi tidur yang sehat selama periode yang lebih lama bisa menjadi bagian dari program pencegahan obesitas dan penurunan berat badan.

Tidur sangat berguna dalam membatasi kalori. Analoginya adalah jika Anda tidur lebih banyak sepanjang hari maka waktu makan menjadi lebih sedikit. Diperkirakan juga bahwa tidur memengaruhi hormon pengatur nafsu makan.

Beberapa ahli percaya ketika tubuh tidak mendapatkan sinyal energi yang tepat dari siklus tidur-bangun yang sehat, tubuh berusaha mengimbanginya dengan mendorong orang ke makanan yang lebih padat kalori.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya