Satelit Starlink Elon Musk Masuk Indonesia, Ini Tugasnya

Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi.
Sumber :
  • VIVA/Misrohatun Hasanah

VIVA – Satelit Starlink milik Elon Musk telah diizinkan berlabuh secara khusus di Indonesia. Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo mengatakan bahwa perizinan hanya berlaku untuk layanan backhaul dalam penyelenggaraan jaringan tetap tertutup PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat), bukan melayani masyarakat umum.

Minister Setiadi Guarantees Starlink to Not Bother Local Internet Business

Backhaul adalah teknologi yang memfasilitasi perpindahan data dari satu infrastruktur telekomunikasi ke telekomunikasi lainnya. Teknologi ini dapat digunakan untuk mendukung penyediaan layanan broadband internet, terutama selular 4G di daerah pedesaan yang belum tersambung secara langsung dengan kabel serat optik.

"Layanan Satelit Starlink hanya bisa beroperasi jika pembangunan Gateway Station-Teresterial Component untuk menerima layanan kapasita satelit, serta pengurusan Izin Stasiun Radio (ISR) Satelit Starlink juga sudah dirampungkan Telkomsat," kata Juru Bicara Kominfo Dedy Permadi, Senin, 13 Juni 2022.

Menkominfo Jamin Starlink Tidak Ganggu Bisnis Internet lokal

Dengan demikian, Dedy memastikan bahwa operasional pemanfaatan layanan Starlink milik Elon Musk oleh Telkomsat wajib tunduk pada regulasi yang berlaku di Indonesia, termasuk pemenuhan kewajiban hak labuh.

Izin hak labuh akan dievaluasi setiap tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan hasil evaluasi dan sesuai dengan ketentuan perundangan-undangan yang berlaku. Ia menambahkan, saat ini hubungan perdagangan bilateral di sektor telekomunikasi dan digital antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) berkembang pesat.

Starlink 'Main' di Daerah 3T Saja, Jangan Perkotaan

Kerja sama kedua negara juga mencakup rencana Indonesia untuk memiliki tiga satelit generasi terbaru, yakni 150GB Very High Throughput Satellite (VHTS) diberi nama Satria (Ka-Band), 80GB Very High Throuhput Satellite (VHTS) sebagai Hot Backup Satellite (Ka-band), dan 32GB High Throughput Satellite (HTS) milik Telkomsat (C & Ku-Band).

"Ketiga satelit itu direncanakan akan menggunakan roket peluncur SpaceX, Falcon 9, dan merupakan jenis satelit yang mengorbit di Geo stationer Orbit," tutur Dedy.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya