Presiden China bikin Anak Muda jadi Pengangguran

Presiden China Xi Jinping.
Sumber :
  • YouTube/On Demand News

VIVA Tekno – Sejak tahun lalu Presiden China Xi Jinping telah memperketat sekrup pada industri teknologi China. Kebijakannya meningkatkan krisis pekerjaan untuk generasi muda yang merupakan generasi paling cerdas yang dibutuhkan untuk menggerakkan ekonomi negara.

Honda Vario 125 Versi Gambot Resmi Meluncur, Segini Harganya

Diguncang oleh serangkaian peraturan yang berpotensi membekukan kesepakatan dan menghapus pertumbuhan industri, para pemimpin sektor teknologi dari Alibaba Group, Tencent Holdings hingga Xiaomi Corp tahun ini mulai memecat ribuan orang.

Pengurangan tersebut menandakan pergeseran yang lebih mendasar dalam peran industri raksasa sebagai perusahaan terbesar dan paling dicari, menjadi industri yang paling berisiko.

Mobil Listrik Wuling Laku Keras di PEVS 2024

Hampir 11 juta lulusan baru diperkirakan akan membanjiri pasar tenaga kerja tahun ini, menurut situs The Star, Jumat, 2 September 2022.

GAC Aion Pakai Teknologi Canggih Untuk Baterai Mobil Listrik Produksinya

Alibaba Cloud

Photo :

Sektor teknologi tidak lagi menawarkan jalur karir menggiurkan dan menggairahkan seperti dulu, banyak dari mereka yang akan bergabung dengan barisan pengangguran dalam ekonomi di mana satu dari lima orang berusia antara 16-24 sudah kehilangan pekerjaan.

Yu Mingyue yang merupakan seorang mahasiswa studi media di Beijing tahu betul perjuangan itu. Anak muda usia 25 tahun itu menghabiskan 300 hari mencari pekerjaan, sebuah pengalaman yang menurutnya benar-benar di luar dugaan.

"Sebelum 2019, orang-orang sangat ingin bekerja untuk raksasa Internet," ujarnya. Namun sekarang orang tuanya tidak ingin dia masuk perusahaan swasta mengingat segudang masalah yang mereka hadapi.

Sebanyak 20 persen tingkat pengangguran telah mencapai rekor dan generasi muda menjadi bekas luka pada ekonomi serta menjadi kemunduran bagi Partai Komunis China sebelum kongres besar yang akan mengantarkan Xi Jinping ke masa jabatan ketiga.

Ilustrasi pengangguran.

Photo :
  • U-Report

Tidak ada bantuan jangka pendek mengingat kebijakan garis keras pemerintah terhadap Covid Zero. Perusahaan teknologi juga berjuang untuk mengendalikan kerugian.

Dua perusahaan internet terbesar China, Alibaba dan Tencent melepaskan lebih dari 14.000 orang dari April hingga Juni atau hampir 40 persen dari PHK di seluruh sektor teknologi, menurut layoffs.fyi.

"Pengangguran yang tinggi mungkin bertahan di paruh kedua karena lebih banyak lulusan perguruan tinggi memasuki dunia kerja sementara kebijakan nol-Covid masih berlaku," kata Kepala Ekonom China di NatWest Group Plc, Liu Peiqian.

Kantor pusat Tencent.

Photo :
  • Instagram/@chsmithphd

Perusahaan teknologi telah lama menyerap calon pencari kerja dan jika hal tersebut berhenti, itu bisa mengganggu stabilitas ekonomi. Jika tingkat pengangguran tetap tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, itu dapat membebani stabilitas sosial dan ekonomi lebih lanjut.

Raksasa teknologi dipukul sejak tahun 2021, yang memborgol penghasil uang di sektor-sektor seperti pendidikan online, membekukan IPO dan kesepakatan, dan memaksa Alibaba dan rekan-rekannya untuk keluar dari bisnis yang menjanjikan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya