Sesuatu yang Aneh dan Menakutkan Ditemukan di Tepi Tata Surya

Voyager 1 dan Voyager 2 meninggalkan heliosfer dan memasuki ruang antarbintang.
Sumber :
  • NASA

VIVA Tekno – Tepat pada saat Halloween, para ilmuwan telah menemukan sesuatu yang menakutkan dan aneh yang terjadi di tepi tata surya, Heliopause merupakan batas antara heliosfer dan medium antarbintang yang tampak beriak dan menciptakan sudut miring dengan cara yang tidak terduga.

Ilmuwan NASA Masuk Islam Usai Dipecat Setelah Melihat Mukjizat Malam Lailatul Qadar

Konsep umum heliopause yang berubah bentuk memang bukan hal baru. Selama dekade terakhir, para peneliti telah menentukan bahwa itu tidak statis. 

Mereka membuat penemuan ini menggunakan data dari Voyager 1 dan Voyager 2, dua pesawat ruang angkasa yang sukses keluar dari heliosfer serta satelit Interstellar Boundary Explorer (IBEX) NASA, mempelajari emisi atom netral energik (ENA) yang diciptakan ketika angin Matahari dan medium antarbintang berinteraksi.

NASA Sebut Ada Lebih dari 5.000 Planet di Luar Tata Surya, Begini Penjelasannya

"Pesawat ruang angkasa Voyager menyediakan pengukuran langsung dari perbatasan. Tetapi hanya pada satu titik dalam ruang dan waktu," kata fisikawan ruang angkasa Universitas Princeton, Eric Zirnstein. 

Para ilmuwan telah menggunakan data untuk membuat model yang memprediksi bagaimana perubahan heliopause. Menurut mereka angin Matahari dan medium antarbintang mendorong dan menarik satu sama lain untuk menciptakan batas yang terus bergerak.

UFO Terpantau Lagi Keliling Bulan

Voyager 2

Photo :
  • U-Report

Tetapi penelitian terbaru tentang heliopause telah memunculkan data yang bertentangan dengan temuan sebelumnya, melansir dari situs Space, Jumat, 28 Oktober 2022.

Selama beberapa bulan pada tahun 2014, IBEX menangkap kecerahan ENA yang menunjukkan asimetri dalam heliopause, dan tim kemudian menyadari bahwa asimetri tersebut tidak sesuai dengan model. 

Selanjutnya, dalam meninjau data dari perjalanan Voyager 1 dan Voyager 2, para ilmuwan menemukan bahwa heliopause berubah secara dramatis dalam waktu yang sangat singkat. 

Itu membantu menjelaskan mengapa ada celah besar antara pintu masuk kedua probe ke ruang antarbintang, yang masing-masing terjadi pada 2012 dan 2018.

Dalam makalah yang diterbitkan 10 Oktober di jurnal Nature Astronomy, para peneliti menyebut perbedaan ini 'menarik dan berpotensi kontroversial'. 

Mereka berencana untuk terus mempelajari heliopause, berharap mendapatkan lebih banyak wawasan dari NASA Interstellar Mapping and Acceleration Probe, satelit baru yang dapat mendeteksi ENA dan dijadwalkan diluncurkan pada 2025.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya