Jelang Idul Adha, Asteroid Lebih Besar dari Monas Dekati Bumi

Benda luar angkasa / satelit / asteroid / komet.
Sumber :
  • Dailyhunt

Jakarta – Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) telah memperingatkan asteroid yang lebih besar dari tugu Monas (Monumen Nasional) akan meluncur melewati Bumi minggu ini.

NASA Sebut Ada Lebih dari 5.000 Planet di Luar Tata Surya, Begini Penjelasannya

Menurut Center for Near-Earth Object Studies NASA, batuan antariksa masif bernama 2013 WV44 akan melakukan pendekatan terdekat ke Bumi pada Rabu, 28 Juni 2023 sekitar pukul 15:00 WIB, di mana pada hari itu Muhammadiyah merayakan Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah.

Batu luar angkasa itu berdiameter sekitar 160 meter. Lebih besar dari 10 bus yang ditumpuk dari ujung ke ujung dan akan berada sedekat 3,3 juta kilometer ke Bumi. Ini juga lebih besar dari tugu Monas yang memiliki ukuran 132 meter.

Sidang Putusan Sengketa Pilprres di MK, Pedagang Tikar hingga Topi Rimba Raup Cuan

Bepergian dengan kecepatan 11,8 kilometer per detik, itu akan bergerak sekitar 34 kali kecepatan suara, dikutip VIVA Tekno dari situs Metro, Selasa, 27 Juni 2023.

Asteroid ini digolongkan oleh para astronom sebagai asteroid 'berpotensi berbahaya' karena akan datang dalam jarak 7,5 juta kilometer dari planet kita. Namun, itu tidak menimbulkan ancaman bagi kehidupan di Bumi.

Terpopuler: Prediksi Putusan MK atas Sengketa Pilpres, Iran Samakan Drone Israel dengan Mainan

Asteroid pembunuh planet

Photo :
  • Dark Energy Camera (DEC)

Asteroid hampir 19 kali jarak antara Bumi dan Bulan. Jadi aman untuk mengatakan bahwa terlepas dari ukurannya, asteroid WV44 tidak menimbulkan bahaya.

NASA telah melacak lintasan semua objek dekat Bumi setelah akhir abad ini dan sepertinya Bumi tidak berada dalam bahaya besar setidaknya untuk 100 tahun ke depan.

Jika objek luar angkasa terlalu dekat untuk kenyamanan, NASA akan 'mengatasinya'. Tahun lalu, agensi AS itu menabrakkan pesawat ruang angkasa ke asteroid kecil dan berhasil mengubah orbitnya.

Ini menandai pertama kalinya umat manusia dengan sengaja mengubah gerakan benda langit dan demonstrasi skala penuh pertama dari teknologi defleksi asteroid.

Jadi, jika asteroid yang 'mengancam bumi' tampaknya menuju Bumi, maka metode serupa dapat digunakan dengan percaya diri untuk melindungi umat manusia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya