- U-Report
Jakarta – Berdasarkan riset bertajuk ‘Women in the Workplace’ (2018-2021), McKinsey menyatakan bahwa kepemimpinan perempuan mampu menciptakan organisasi yang lebih sehat, egaliter, serta menghasilkan keputusan yang komprehensif dan inklusif karena melihat dari berbagai aspek.
Hal ini tidak bisa dilepaskan dari aspek feminitas kaum Hawa yang dianggap memiliki naluri empati dan kasih sayang lebih besar, sekaligus cenderung mampu melihat satu aspek secara lebih detail dibandingkan kaum Adam.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara memiliki target 25 persen jajaran direksi BUMN adalah perempuan, sedangkan 10 persen dari kalangan anak muda. Di dunia usaha swasta, banyak manajemen perusahaan yang semakin bergerak ke arah women friendly, di antaranya memberikan kebijakan diversity and inclusion serta flexible hours.
Mereka berkomitmen menciptakan tempat kerja yang mengedepankan keberagaman, perbedaan dihargai serta dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan, baik perusahaan maupun diri mereka sebagai individu yang berbasis penilaian kinerja.
Tantangan dahsyat yang muncul akibat pandemi Covid-19 dan aneka disrupsi telah menjadi batu ujian bagi mereka sebagai pemimpin perempuan yang hebat dan tangguh.
Ilustrasi perempuan dan teknologi.
- Times of India
Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia atau Peruri turut mendorong peranan perempuan untuk berkontribusi secara optimal dan mendapatkan posisi jabatan manajerial.
Selain itu, untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, Peruri juga telah menerapkan respectful workplace policy untuk mencegah adanya diskriminasi, kekerasan, pelecehan di lingkungan kerja.
"Sejauh ini kami memiliki jumlah best talent perempuan sebanyak 44 persen dalam posisi Kepala Divisi dan 29 persen untuk posisi Kepala Departemen," kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Peruri, Winarsih Budiriani, melalui keterangan resminya, Sabtu, 1 Juli 2023.
Di sisi lain, Direktur PTPN II Irwan Perangin-Angin mengaku telah mengembangkan sumber energi terbarukan dan memiliki dua unit PLTBG (Biogas) di Pabrik Kelapa Sawit PM dan KWS yang dioperasikan sejak Januari 2020. PTPN II merupakan anak usaha Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero).
"Kami mengajak anak muda untuk bergabung dengan BUMN untuk membangun Indonesia serta menggunakan produk dalam negeri. Kita harus membawa Indonesia go global," ungkapnya.
Seiring peningkatan produktivitas dari anak usaha membuat kinerja keuangan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) menjadi positif. Perusahaan Induk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan ini mampu membukukan laba konsolidasi sebesar Rp4,64 triliun di 2021 yang kemudian meningkat menjadi Rp6,02 triliun pada 2022.
