Pemanis Buatan Berpotensi Sebabkan Kanker

Ilustrasi konsumsi soda.
Sumber :
  • U-Report

Dunia – Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) yang merupakan badan khusus kanker dari Organisasi Kesehatan Dunia telah menyatakan aspartam dapat menjadi bahaya karsinogenik yang mungkin bagi manusia.

Pengusaha Ritel Buka-bukaan Alasan Pembatasan Pembelian Gula

Cabang lain dari WHO, Komite Ahli Gabungan WHO dan Organisasi Pangan dan Pertanian untuk Aditif Pangan telah menilai risiko dan mengembangkan rekomendasi tentang berapa banyak aspartam yang aman untuk dikonsumsi.

Mereka telah merekomendasikan asupan harian yang dapat diterima menjadi 0 hingga 40mg per kilo berat badan, dikutip VIVA Tekno dari situs Science Alert, Sabtu, 15 Juli 2023.

Patterns of Hope, Acara Kemanusiaan dari Generasi Muda Jakarta

Aspartam adalah pemanis buatan yang 200 kali lebih manis dari gula tetapi tanpa kalori. Ini digunakan dalam berbagai produk termasuk minuman berkarbonasi seperti Coke Zero, Diet Coke, Pepsi Max, dan beberapa penawaran merek rumahan.

Konsumen dapat mengidentifikasi aspartam dalam minuman dan makanan dengan mencari nomor tambahan 951. Produk makanan seperti yogurt dan kembang gula juga mengandung aspartam, tetapi tidak stabil pada suhu hangat dan karenanya tidak digunakan dalam makanan yang dipanggang.

Cegah Kontaminasi Bromat Berlebih pada Air Minum, Pemerintah Diminta Proaktif

Ilustrasi yogurt.

Photo :
  • U-Report

Nama komersial aspartam termasuk Equal, Nutrasweet, Canderel, dan Sugar Twin. Di Australia, asupan harian yang dapat diterima adalah 40mg per kilo berat badan per hari, yaitu sekitar 60 sachet. Di Amerika, asupan harian yang dapat diterima telah ditetapkan pada 75 sachet.

IARC mencermati basis bukti dari seluruh dunia, menggunakan data dari studi observasional, studi eksperimental, dan studi hewan. Mereka menemukan ada beberapa bukti terbatas dalam penelitian manusia yang menghubungkan aspartam dan kanker (khususnya kanker hati) dan bukti terbatas dari penelitian hewan.

Mereka juga mempertimbangkan studi mekanisme biologis yang menunjukkan bagaimana kanker dapat berkembang dari konsumsi aspartam.

Biasanya ini adalah studi berbasis laboratorium yang menunjukkan dengan tepat bagaimana paparan agen dapat menyebabkan kanker. Dalam kasus ini, mereka menemukan bukti terbatas tentang bagaimana aspartam dapat menyebabkan kanker.

Ilustrasi kanker usus besar

Photo :
  • Eat This

Hanya ada tiga penelitian pada manusia yang mengamati kanker dan asupan aspartam. Studi observasi besar ini menggunakan asupan minuman ringan sebagai indikator asupan aspartam.

Ketiganya menemukan hubungan positif antara minuman yang dimaniskan secara artifisial dan kanker hati pada semua populasi yang mereka pelajari atau sub-kelompok di dalamnya. Tetapi studi ini tidak dapat mengesampingkan faktor lain yang mungkin bertanggung jawab atas temuan tersebut.

Sebuah studi yang dilakukan di Eropa menguji 475.000 orang selama 11 tahun dan menemukan bahwa setiap porsi tambahan minuman ringan diet yang dikonsumsi per minggu dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker hati sebesar 6 persen.

Namun, para ilmuwan menyimpulkan bahwa karena kelangkaan kanker hati, mereka hanya memiliki sejumlah kecil orang dalam penelitian ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya