Mengapa Orang Bisa Tiba-tiba Menangis saat Terbangun dari Mimpi?

Ilustrasi wanita menangis.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Tekno – Bangun dari mimpi dengan air mata mengalir di wajah atau menangis mungkin adalah pengalaman umum yang dialami oleh banyak orang setidaknya sekali dalam hidup mereka.

Mengenali Tanda-Tanda Tantrum Tidak Normal pada Anak, Orang Tua Harus Merespons dengan Cermat

Fenomena ini mungkin bisa membingungkan dan penuh emosi. Dihimpun dari berbagai sumber, para peneliti dan psikolog telah mengeksplorasi berbagai faktor yang mungkin berkontribusi pada kejadian menarik ini:

1. Intensitas Emosional dalam Mimpi

Viral Aksi Emak-emak di Makassar Mengamuk Sambil Ancam Pakai Parang Penagih Utangnya

Ilustrasi mimpi saat tidur

Photo :
  • Pixabay/Enrique Meseguer
Bukan Cuma Biar Adem, Tidur Telanjang Ternyata Bermanfaat untuk Kesehatan

Mimpi dapat memunculkan beragam emosi, mulai dari kegembiraan dan antusiasme hingga ketakutan dan kesedihan. Ketika mimpi mengandung konten emosional yang intens, kesan tersebut bisa berbekas dalam pikiran bahkan setelah bangun, sehingga menyebabkan air mata sebagai respons terhadap dampak emosional dari mimpi.

2. Mimpi yang Jelas dan Berkesan

Ilustrasi mimpi

Photo :
  • Pixabay

Beberapa mimpi sangat jelas dan realistis, meninggalkan kesan kuat dalam ingatan si pemimpi. Ketika bangun dari mimpi seperti itu, si pemimpi mungkin merasa terhubung emosional yang masih ada terhadap mimpi tersebut, yang menyebabkan air mata saat mereka memproses pengalaman itu.

3. Konten Mimpi dan Pengalaman Pribadi

Ilustrasi wanita menangis.

Photo :
  • Pexels/Kat Jayne

Mimpi sering kali mengambil dari pengalaman, kenangan, dan emosi dalam kehidupan nyata. Jika konten mimpi terkait erat dengan masalah emosional yang belum terselesaikan atau peristiwa traumatis dalam kehidupan si pemimpi, bangun bisa membawa emosi itu ke permukaan, sehingga menyebabkan air mata.

4. Stres dan Pelepasan Emosional

Ilustrasi cahaya dalam mimpi.

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Mimpi bisa berfungsi sebagai cara bagi otak untuk memproses dan melepaskan emosi dan stres yang tertahan. Menangis saat terbangun mungkin merupakan manifestasi dari upaya otak untuk melepaskan ketegangan emosional yang terakumulasi selama siklus tidur.

5. Lingkungan Tidur dan Faktor Fisik

Ilustrasi menguap, mengantuk, bangun tidur

Photo :
  • Pixabay/ victoria_borodinova

Faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi reaksi emosional saat bangun. Misalnya, bangun tiba-tiba karena suara keras atau perubahan suhu yang mendadak dapat mengejutkan si pemimpi, menyebabkan air mata sebagai respons stres.

6. Faktor Neurologis dan Hormonal

Penelitian menunjukkan bahwa kimia otak dan hormon dapat mempengaruhi respons emosional, termasuk yang terkait dengan mimpi. Perubahan kadar neurotransmitter selama tidur dan saat bangun dapat berkontribusi pada reaksi emosional, termasuk menangis.

7. Pengolahan Bawah Sadar

Ilustrasi tidur.

Photo :
  • Pixabay

Mimpi sering mencerminkan pikiran bawah sadar yang mencoba memahami emosi atau pengalaman kompleks. Bangun di tengah mimpi yang sangat emosional bisa menyebabkan pikiran sadar si pemimpi memproses simbolisme dan makna dari mimpi tersebut, yang menyebabkan air mata.

8. Gangguan Tidur

Ilustrasi wanita tidur digangu jin atau setan

Photo :
  • pixabay.com

Dalam beberapa kasus, menangis saat terbangun bisa terkait dengan gangguan tidur, seperti sleep apnea atau night terrors. Kondisi ini bisa mengganggu siklus tidur dan menyebabkan gangguan emosional saat bangun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya