China Awasi Australia dari Luar Angkasa

Ilustrasi satelit milik China.
Sumber :
  • Space.com

VIVA Tekno – Ratusan satelit China saat ini sedang melewati Australia untuk mengumpulkan informasi intelijen tentang kegiatan pelatihan militer yang melibatkan Amerika Serikat (AS) dan mitra lainnya di kawasan.

BYD Minta Maaf Konsumen di Indonesia Belum Terima Unit, Ini Biang Keroknya

Data ruang komersial yang diperoleh ABC menunjukkan secara rinci pengawasan yang dilakukan China pada "Exercise Taliban Sabre" dalam skala penuh yang baru saja selesai, serta latihan angkatan laut "Malabar Exercise" yang sedang dilakukan di lepas pantai Sydney.

Pada Juli 2023, perusahaan pertahanan EOS Space Systems yang berbasis di Canberra melacak tiga satelit orbit geostasioner milik China yang bermanuver ke posisi di bawah garis khatulistiwa untuk memantau latihan perang Talisman Sabre melintasi Australia utara.

Mengecas Mobil Listrik Nantinya Cuma Butuh Waktu 10 Menit

Satelit Shiyan 12-01 milik China terdeteksi melayang ke barat di atas wilayah Australia utara, sedangkan Satelit Shijian-17 dan Shijian-23 terlacak melayang ke timur untuk mengamati beberapa tempat latihan militer.

Sejak latihan militer Malabar dimulai pada 10 Agustus, ratusan satelit orbit yang lebih rendah (LEO) terlacak sudah menyelesaikan ribuan penerbangan di ketinggian yang jauh lebih rendah di atas benua Australia, dengan fokus pada aktivitas kapal perang di sekitar Pelabuhan Sydney.

3 Faktor Cegah Operasi Intelijen Siber, Jangan Terbalik

"Kami sudah mengumpulkan data pengawasan optik di Bumi yang mengamati satelit China selama latihan Talisman Saber dan Malabar. Kami melihat lebih dari 300 satelit yang melakukan survei terhadap aktivitas berbasis darat dan jumlah overflight lebih dari 3.000," kata James Bennett dari EOS Space Systems, seperti dikutip VIVA Tekno dari ABC, Sabtu, 19 Agustus 2023.

Latihan Malabar melibatkan Angkatan Laut Australia bersama AS, India, dan Jepang. Dalam perang modern langit menjadi sebuah domain yang semakin penting. Berdasarkan Tinjauan Strategis Pertahanan Australia baru-baru mengkategorikan space atau angkasa sebagai elemen kunci dari kekuatan yang lebih terintegrasi.

Data dari aktivitas China di langit baru-baru ini dikumpulkan menggunakan teleskop yang ditempatkan di luar kota Canberra dan di Learmonth di Australia Barat, kemudian dianalisis oleh staf EOS untuk mengidentifikasi satelit dan jalur penerbangannya secara tepat.

Bennett mengatakan sejumlah besar satelit China geostasioner dan orbit rendah yang saat ini berada di atas Australia memberikan China gambaran apa yang terjadi di daratan dan lepas pantai Australia dengan sangat rinci dan diamati secara terus-menerus.

"Mereka dapat memperoleh informasi intelijen militer soal kemampuan dan perlengkapan yang dimiliki, serta proses kegiatan militer darat. Mereka dapat menggunakan ini untuk melibatkan sedikit intelijen saat melakukan operasi militer di Australia," paparnya.

Departemen Pertahanan Australia (ADF) menolak memberikan perincian bagaimana satelit China memantau. Kepala Eksekutif Asosiasi Industri Angkasa Australia James Brown mengatakan jumlah satelit China yang didedikasikan untuk melacak latihan militer sejalan dengan meningkatkan kehadiran Beijing di luar angkasa.

"Kami sudah melihat sejumlah besar satelit pengintaian dan pengintaian intelijen milik China yang diluncurkan dalam beberapa tahun terakhir dan Australia adalah target untuk semua aktivitas itu," tutur dia.

Menurut Brown, China memiliki ratusan satelit militer dan intelijen, yang tidak hanya berkumpul di Australia dan sekutunya, tetapi dalam beberapa kasus menyilaukan satelit Australia dan sekutunya dan melakukan manuver terlalu dekat ke satelit lain.

"Sebaliknya, Australia tidak memiliki satelit militer dan tentu saja tidak memiliki kemampuan untuk mengumpulkan 'image' seperti yang dikumpulkan China di atas Pelabuhan Sydney minggu ini," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya