Elon Musk Umumkan Fitur Panggilan Suara dan Video di X, Tanpa Nomor Telepon

Logo baru Twitter, X.
Sumber :
  • Elon Musk

VIVA Tekno – Elon Musk, pemilik X (sebelumnya bernama Twitter), terus memajukan visinya untuk mengubah platform menjadi aplikasi super. Perkembangan terkini menuju arah tersebut adalah dengan diperkenalkannya fitur panggilan suara dan video.

Huawei Optimis Bisa Saingi Android dan iOS, Dorong HarmonyOS ke Pasar Global

Musk dalam pengumumannya mengatakan, panggilan video dan audio akan hadir di X, menyoroti bahwa fitur ini akan tersedia di perangkat iOS , Android , Mac, dan PC.

Jadi, ke depannya, pengguna tidak memerlukan nomor telepon karena X akan berfungsi sebagai buku alamat global. Orang terkaya di dunia itu juga percaya bahwa kombinasi fitur unik ini berpotensi merevolusi komunikasi di platform.

Tesla Bakal Luncurkan Mobil Listrik Murah? Ini Kata Elon Musk

“Panggilan video dan audio datang ke X. Ini akan bekerja di iOS, Android, Mac, dan PC. Tidak diperlukan nomor telepon. X adalah buku alamat global yang efektif. Faktor-faktor tersebut unik,” kata Elon Musk dalam postingannya.

Perlu diingat, dalam postingan yang dibuat awal bulan ini, desainer X Andrea Conway telah memberikan petunjuk tentang fitur yang akan datang. Dia hanya menyatakan, 'baru saja menelepon seseorang di X'.

Viral Wanita Ini Ngaku Ditipu Elon Musk, Uang Rp800 Miliar Melayang

Elon Musk.

Photo :
  • Stars and Stripes

Kabar lain menyebutkan bahwa perusahaan media sosial X Corp., mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka akan mengizinkan iklan politik di Amerika Serikat dari kandidat dan partai politik.

X akan memperluas tim keselamatan dan pemilunya menjelang pemilihan presiden 2024, kata perusahaan milik Elon Musk itu dalam sebuah postingan blog, mengutip dari situs Live Mint, Jumat, 1 September 2023.

Langkah X terbaru yang mengizinkan semua iklan politik di AS dapat membantu meningkatkan pendapatannya di saat banyak pengiklan telah meninggalkan atau mengurangi pengeluaran pada platform tersebut.

Platform akan membuat pusat transparansi periklanan global untuk memungkinkan pengguna melihat iklan politik apa yang dipromosikan di platformnya.

Perusahaan juga akan terus melarang iklan politik yang menyebarkan informasi palsu atau berupaya merusak kepercayaan publik terhadap pemilu, perusahaan tersebut.

Elon Musk mengakuisisi perusahaan tersebut pada Oktober lalu. Perusahaan media sosial ini dulunya bernama Twitter. Sejak 2019, semua iklan politik dilarang secara global di Twitter.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya