'Live Shopping' Tetap Jadi Primadona

Ilustrasi live shopping.
Sumber :
  • Unsplash

VIVA Tekno – Perusahaan riset publik, Ipsos, menyebutkan bahwa metode berjualan live shopping yang dalam beberapa tahun terakhir diadopsi secara masif oleh para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di ruang digital masih akan tetap jadi primadona pada tahun ini.

Ganjaran Kementerian BUMN untuk Pelindo karena Bantu Promosikan UMKM

Direktur Eksekutif Ipsos Indonesia Andi Sukma menyebutkan proyeksi itu dapat terjadi karena live shopping memiliki banyak keunggulan dibanding metode penjualan yang sudah biasa ditemukan di pasar online.

"Fitur ini masih jadi salah satu primadona bagi para seller, dengan kemudahan yang ditawarkan para UMKM mampu dengan mudah berinteraksi dengan pembeli. Mereka berkomunikasi dan membangun engagement. Itu menjadi salah satu daya tarik yang sukar ditandingi oleh fitur-fitur konvensional," katanya, dalam diskusi online, Senin, 15 Januari 2024.

Festival Semarapura Kembali Digelar, Pemkab Klungkung Siapkan Ribuan Seniman dan Booth UMKM

Laporan yang dikerjakan pada periode kuartal ketiga tahun lalu melibatkan sebanyak ratusan peserta tepatnya 360 pelaku UMKM mulai dari 18-55 tahun, baik perempuan dan laki-laki yang berasal dari daerah Jabodetabek, Semarang, Surabaya, Medan, dan Makassar.

Para UMKM yang disasar harus memenuhi kriteria, yaitu dagang online dan menggunakan fitur live shopping sebagai metode penjualannya.

Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG

Setelah ditelusuri dalam survei itu, ditemukan beberapa dampak positif dirasakan pelaku UMKM setelah rutin berjualan online dengan metode live shopping di antaranya perluasan jangkauan pasar, penghematan biaya promosi, hingga membangun kepercayaan pelanggan.

"Sebanyak 73 persen yang menggunakan metode ini mereka meningkatkan omzet. Lalu, 68 persen di antaranya mereka mengatakan bisa memperluas pasarnya, dan beberapa dampak lainnya dirasakan oleh para pelaku UMKM," tutur dia.

Dampak lainnya yang ditemukan di antaranya seperti penghematan biaya promosi dirasakan oleh 64 persen pelaku UMKM, lalu 60 persen merasakan interaksi dengan pelanggan lebih lancar karena komunikasi real-time, 59 persen merasa lebih dipercaya oleh pelanggan, dan 49 persen merasa lebih aman dalam bertransaksi.

Ilustrasi E-Commerce.

Photo :
  • DealStreetAsia

Survei itu juga mendapati ada empat platform live shopping yang paling populer digunakan di Indonesia. Shopee Live menjadi platform yang menempati posisi pertama dengan persentase pengguna 96 persen, disusul TikTok Live dengan persentase 87 persen, Lazada Live 71 persen, dan Tokopedia Play 62 persen.

Ipsos juga menemukan ada empat kategori produk yang paling banyak dijual oleh pelaku UMKM secara online dengan menggunakan metode live shopping.

Kategori fesyen mendominasi dengan tingkat penjualan sebesar 56 persen, disusul dengan kategori beauty care and health dengan persentase 39 persen, FMCG 32 persen, dan kategori gaya hidup dengan persentase 17 persen.

Berkaca dari hal itu, maka Ipsos Indonesia optimistis bahwa live shopping di 2024 masih akan relevan dan digunakan banyak pelaku UMKM sebagai metode yang digunakan untuk dagang online.

"Kami juga melihat fenomena live shopping ini platformnya juga akan berkembang, semakin banyak yang akan menggunakan platform-platform lainnya," papar Andi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya