Sumber :
- REUTERS/Brian Snyder
VIVAnews -
Kantor Federal Jerman untuk Keamanan Informasi (BSI) mengumumkan bahwa tanggal 21 Januari 2014 kemarin, ada jutaan akun online warga Jerman berhasil dibobol. Tindakan peretasan berupa pencurian password dan data.
"Ada sekitar 16 juta akun e-mail penduduk Jerman yang berhasil diretas. Tindakan itu sangat berisiko terhadap pencurian data," kata BSI dilansir
PC Mag,
Rabu 22 Januari 2014.
BSI juga memperingatkan kepada warga yang e-mailnya berhasil diretas agar berhati-hati karena adanya kemungkinan pencurian data.
"Bagi mereka yang terkena tindakan peretasan harus segera mengubah password e-mail, akun jejaring sosial, atau layanan online lainnya. Penduduk juga harus memeriksa malware pada komputer yang dapat difungsikan untuk mencuri data-data," tambah BSI.
Baca Juga :
Terpopuler: Teuku Ryan Tulis Pesan Haru Buat Anak dan Respons Ammar Zoni, Irish Bella Dijodohkan
Baca Juga :
Diwawancarai Media Malaysia, Atta Halilintar Dipuji Warganet Lantaran Bisa Berbahasa Melayu
Perusahaan manajeman password, SplashData, baru-baru ini merilis daftar Akibatnya, banyak akun yang berhasil dibajak oleh para peretas.
Di tahun 2013 lalu, banyak pengguna Internet yang menggunakan kata '123456', '12345678', 'qwerty', 'abc123', 123456789', 'iloveyou', 'adobe123', dan 'photoshop', untuk dijadikan password.
"Kami berharap orang-orang mulai peduli dengan keamanannya datanya di Internet. Caranya dengan mengubah password-nya menjadi lebih kuat lagi," kata Morgan Slain, CEO SplashData. (eh)
Halaman Selanjutnya
Perusahaan manajeman password, SplashData, baru-baru ini merilis daftar Akibatnya, banyak akun yang berhasil dibajak oleh para peretas.