Sarkasme Bisa Dideteksi dengan Emoji

Ilustrasi emoji.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Ikon ekspresi emoji bisa membantu ilmuwan melatih komputer dengan perangkat lunaknya untuk memahami kritikan pedas (sarkasme).

Peneliti Iyad Rahwan berhasil membuat algoritma yang mampu mendeteksi sarkasme dan secara umum mengetahui konteks emosi yang ingin kita bagikan.

Iyad melatih algoritma yang dinamakan DeepMoji ini mengumpulkan 55 miliar kicauan, dan menyeleksi 1,2 miliar yang mengandung kombinasi dari 64 emoji populer.

Menurutnya, cara ini memungkinkan untuk menemukan ujaran kebencian lebih cepat daripada yang dilakukan manusia.

Ia pun membuktikannya dengan 'mengajarkan' algoritma guna mengidentifikasi sarkasme menggunakan sekelompok data contoh.

DeepMoji diujicoba untuk melawan manusia, dengan cara meminta sukarelawan menemukan kicauan bernada sarkasme dan emosi lainnya.

Alhasil, DeepMoji memiliki akurasi 82 persen, lebih baik dibandingkan akurasi manusia yang hanya 76 persen.

"Langkah ini juga bisa digunakan untuk memperbaiki interaksi manusia dengan program cerdas seperti chatbots," katanya, dikutip BBC, Selasa, 8 Agustus 2017.

Terpopuler: Fuji Diramal Berjodoh dengan Mayor Teddy, Rizky Nazar Tegaskan Tak Ada Orang Ketiga

Ilmuwan keturunan Suriah-Australia ini mengungkapkan, rahasia untuk melatih algoritma yang menggunakan metode deep learning ini adalah banyaknya kicauan yang menggunakan sistem pelabelan emosi yang telah populer, emoji.

Dengan menggunakan bantuan dari sistem ini untuk membaca kicauan bermuatan emosi secara umum, para peneliti selangkah lebih maju untuk mengajarkan algoritma mereka cara mengenali sarkasme.

Mengenal Tantrum Manipulatif dan Tantrum Frustasi pada Anak, Para Orang Tua Harus Tahu

Sementara itu, Kerstin Dautenhahn, ilmuwan yang mempelajari interaksi manusia dan mesin dari Universitas Hertfordshire, menjelaskan, menggunakan emoji sebagai label untuk melatih jaringan syaraf tiruan adalah ide bagus.

Alasannya, karena komunikasi melalui media sosial seperti Twitter jauh lebih buruk daripada percakapan tatap muka sebenarnya. "Di sinilah fungsi algoritma bekerja," ungkapnya.

Kelana Wastra Fashion Fest 2024: Perpaduan Tradisional, Modern, dan Ramah Lingkungan
Erling Haaland bersama Pep Guardiola

Disebut Zlatan Ibrahimovic Egois, Ini Respons Sarkasme Pep Guardiola

Zlatan Ibrahimovic menyebut jika Pep Guardiola manajer yang egois. Erling Haaland disebut tak akan berkembang di bawah Guardiola. Guardiola memberikan respons sarkasme...

img_title
VIVA.co.id
5 November 2022