Logo WARTAEKONOMI

Huawei Mobile Services, Si Penantang Apple dan Google

Huawei di Mobile World Congress 2019, Barcelona, Spanyol.
Huawei di Mobile World Congress 2019, Barcelona, Spanyol.
Sumber :
  • Dok. Huawei

Warna Baru

Seperti sudah disebutkan sebelumnya, kehadiran Huawei Mobile Services memberi warna baru di industri smartphone. Pengguna jadi memiliki pilihan alternatif lain di antara App Store dan Play Store. Kompetisi di antara AppGallery, App Store, dan Play Store akan mendorong para pengembang untuk melakukan inovasi layanan yang pada akhirnya akan memberikan dampak positif kepada konsumen.

Inovasi yang dilakukan Huawei Mobile Services tidak main-main. Huawei melaporkan telah berinvestasi sekitar Rp14,5 triliun (US$1 miliar/kurs 14.500) untuk pengembangan Huawei Mobile Services. Nilai investasi tentu akan terus bertambah seiring dengan pengembangan yang dilakukan oleh Huawei.

Huawei menciptakan Huawei Mobile Services sebagai jawaban atas tantangan Google yang menutup layanan mereka di perangkat smartphone asal China tersebut.

Pada 2019, industri smartphone dibuat gempar ketika Google memutuskan penutupan layanan Google Mobile Services di perangkat seperti Play Store, Gmail, hingga Google Search. Alhasil, Huawei hanya bisa menggunakan sistem operasi dari piranti lunak tanpa lisensi atau open source.

Putusan Google memblokir layanan di perangkat Huawei merupakan buntut dari perseteruan panjang antara pemerintah Amerika Serikat dengan China. Presiden AS Donald Trump tahun lalu mendeklarasikan darurat nasional keamanan teknologi dan melarang perusahaan-perusahaan AS menggunakan peralatan telekomunikasi asal China.

Pemerintah AS kemudian memasukkan Huawei ke dalam daftar hitam karena dianggap menimbulkan risiko keamanan nasional. Huawei juga dilarang untuk ikut ke dalam pembangunan dan pengembangan jaringan 5G di AS.