Huawei Lepas dari Siksaan AS

Huawei Mate 60 Pro.
Sumber :
  • Getty Images

VIVA Tekno – Huawei telah merilis ponsel pintar terbarunya di tengah pembatasan perdagangan ketat yang diberlakukan oleh Amerika Serikat (AS).

Ada Lampu Jalan di Jakarta Bisa Terkoneksi sama Internet

Huawei Mate 60 Pro adalah perangkat pertama mereka dengan chip 5G baru sejak perusahaan kehilangan akses ke teknologi AS pada tiga tahun lalu.

Gawai yang mulai dijual pada Agustus tahun ini tersebut memiliki kecepatan nirkabel yang mirip dengan iPhone terbaru Apple dan mendukung 5G dan panggilan satelit, menurut sejumlah ulasan online.

Tugas Nokia Sudah Tuntas

Perusahaan teknologi yang berbasis di Shenzhen itu sedang berjuang untuk pulih dari sanksi AS yang diberlakukan pada 2020 yang memutusnya dari teknologi penting seperti semikonduktor dan produk canggih lainnya dari pembuat chip besar.

Pengujian menunjukkan jika Huawei Mate 60 Pro baru memiliki bandwidth yang mirip dengan ponsel 5G lainnya. Perangkat ini mencapai kecepatan lebih dari 350 megabyte per detik.

SPKLU Sudah Banyak, Naik Wuling BinguoEV Bisa dari Jakarta ke Mandalika

“Chip 5G baru Huawei yang mendukung Mate 60 yang baru dirilis, kemungkinan dibuat oleh SMIC. Hal ini menandai tonggak sejarah dalam kemajuan semikonduktor Tiongkok," kata analis Bloomberg, Charles Shum dan Sean Chen.

Produk Huawei.

Photo :
  • Android Authority

Namun, mereka memperkirakan peningkatan finansial yang tidak terlalu signifikan untuk SMIC pada 2024, mengingat tantangan hasil produksi dan kendala material, menurut situs Russian Today, Kamis, 7 September 2023.

Outlet tersebut menambahkan bahwa masih belum jelas chip apa yang digunakan perusahaan teknologi China itu untuk memproduksi gadget baru tersebut.

Sebelum 2020, Huawei adalah pemimpin global dalam industri ponsel pintar, hanya tertinggal dari Samsung dan Apple. Namun, mereka sangat bergantung pada teknologi dan komponen yang dibuat di AS atau diproduksi oleh perusahaan berdasarkan paten perusahaan Paman Sam.

Merek China tersebut tidak dapat bersaing secara global karena kekurangan perangkat keras yang dibutuhkan dalam chipset dan modem 5G sejak pembatasan perdagangan AS diberlakukan.

Pangsa pasar ponsel pintar Huawei di China menyumbang sekitar 30 pereen pada tahun lalu, menjadikannya vendor ponsel terbesar di negara tersebut. Sementara pangsa pasar global perusahaan pada Juli tahun ini diperkirakan sekitar 4 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya