Pasutri Masa Kini, Bisa Curhat di Situs Online

Ilustrasi pasangan suami istri.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Pasangan yang menikah tapi tidak bisa menceritakan kehidupannya menjadi kepedulian pasangan suami istri, Agnes Aprilia dan Arief Junor.

Penipu Makin Jago, GoFood Kian Peduli Keamanan Data Pribadi

Mereka akhirnya membuat situs bernama lakibini.net yang bisa menampung cerita tersebut sejak dua tahun lalu.

"Awalnya dari blog yang enggak jadi. Terus karena mau diseriusin makanya kita gelar FGD (focus group discussion) ke Semarang, Solo, dan Jakarta," kata Co-Founder Lakibini.net, Arief Junor, di Jakarta, Selasa, 3 April 2018.

Nilai Bisnis juga Tidak Kalah Penting di Era Digital

Co-Founder Lakibini.net, Arief Junor dan istri, Agnes Aprilia.

Dari FGD ini lalu ditemukan bahwa pasangan menikah menginginkan adanya teman curhat. Karena, secara tidak langsung, mereka kehilangan teman curhat setelah menikah.

Japan-Indonesia Innovation Summit 2022 Wadah Global Startup Lokal

"Ada forum berbagi cerita untuk para suami dan juga sebaliknya. Begitu menikah, perputaran pertemanan pasti beda. Saat single pasti bisa ke mana pun. Begitu nikah bingung. Nah, kami fasilitasi kopi darat banyak lakibini (pasutri) lainnya," ungkapnya.

Dalam situs ini, kata Arief, para pasangan bisa membagi cerita mereka. Agnes dan Arief nantinya akan memberikan beberapa tema untuk bisa diikuti oleh para pengunjung situs mereka.

Percintaan.

Nanti para pengunjung situs bisa menuliskan ceritanya tersebut di lakibini.net. Selain itu pasangan menikah juga bisa melihat cerita-cerita yang diposting untuk mempelajari pasangan mereka juga.

Dalam situs tersebut akan dibagi menjadi dua bagian, bagian laki dan bini. Jadi, perempuan bisa mengerti laki-laki dengan melihat cerita di bagian "laki", begitu juga sebaliknya.

Tak hanya itu, mereka menghindari situsnya untuk berbagi cerita negatif. Agnes dan Arief akan membaca dahulu setiap cerita yang dibagikan oleh para pengunjung.

Isu SARA dan menjelek-jelekkan pasangan tidak bisa ditulis pengunjung situs. "Jadi harus kita approve dulu. Kita enggak mau nanti takutnya ada cerita negatif. Kita cek dulu, approve, lalu naik (tayang di situs). Kita terus pantau," jelas Arief.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya