Temui Kekerasan Seksual saat Pakai Gojek, Laporkan dengan Cara Ini

Gojek meluncurkan layanan baru di Denpasar, Bali
Sumber :
  • VIVA/Bobby Andalan

VIVA – Pada momentum Hari Perempuan Sedunia, Gojek bekerja sama dengan Hollaback!, untuk menggagas gerakan Anti Kekerasan Seksual di industri ride-hailing.  

Daftar Mobil yang Cocok Buat Taksi Online, Segini Cicilan Per Bulannya

Senior Manager Corporate Affairs Gojek, Alvita Chen mengatakan, keamanan dan kenyamanan pengguna adalah prioritas Gojek. Menurutnya, Gojek ingin seluruh masyarakat dapat terus mengandalkan layanan kapanpun dan di manapun mereka butuh, tanpa ada rasa khawatir.

"Untuk itu, sebagai super-app, kami terus melakukan inovasi. Tidak hanya dari pengembangan teknologi, namun juga upaya mitigasi risiko, melalui program edukasi kepada para mitra driver kami. Hal ini, kami lakukan untuk memastikan tersedianya layanan yang semakin diandalkan oleh seluruh masyarakat," kata Alvita di Denpasar, Jumat 29 Maret 2019.

Kementerian PPPA: Korban Kekerasan Seksual Tidak Boleh Di-pingpong

Head of Communication Transport Marketing Gojek, Pingkan Irwin mengatakan, dalam berinovasi apapun, Gojek selalu menanamkan budaya customer-centric. "Artinya, kami memprioritaskan inisiatif-inisiatif yang memang tepat, guna menjawab kebutuhan pelanggan. Salah satunya, dengan pengembangan fitur keamanan," paparnya.

Aplikasi Gojek saat ini telah dilengkapi fitur Bagikan Perjalanan (Share Trip). Melalui fitur Bagikan Perjalanan, pengguna layanan Gocar dan Goride dapat membagikan informasi berupa lokasi penjemputan, lokasi pengantaran, nama driver, nomor pelat, tipe kendaraan, status perjalanan, dan jalur yang ditempuh kepada kerabat terdekat.

Transaksi Grup GoTo Q1-2024 Meningkat, Kerugian Mulai Dipangkas

Pengguna cukup memencet tombol Bagikan Perjalanan, untuk membagikan tautan berisikan informasi-informasi tersebut secara real-time melalui aplikasi pesan instan pilihan. Fitur Bagikan Perjalanan dapat digunakan di aplikasi Gojek versi terbaru. Pengguna yang telah memperbarui aplikasi Gojek, akan mendapatkan akses terhadap fitur ini secara bertahap dalam beberapa bulan ke depan.

Topik kekerasan seksual menjadi salah satu perhatian masyarakat pengguna layanan transportasi online, namun edukasi mengenai topik tersebut seringkali dianggap tabu. Melihat kondisi tersebut, Gojek bersama para mitra pengemudinya berkomitmen meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai kekerasan seksual di ruang publik.

Berkolaborasi dengan Hollaback!, Gojek melatih mitra driver meningkatkan kesadaran atas kekerasan seksual. Materi pelatihan disusun secara komprehensif mencakup pengetahuan tentang jenis-jenis pelecehan seksual yang harus dihindari, serta langkah intervensi seperti apa yang dapat diambil apabila menghadapi kasus tersebut.

Siklus pelatihan perdana telah dimulai di Jakarta. Bali menjadi kota keempat pelaksanaan pelatihan yang diikuti oleh mitra pengemudi dan pelaksana Kopdar Mitra Gojek. Sampai akhir Maret ini, pelatihan juga akan dilaksanakan di Palembang dan Denpasar.

Co-Director Hollaback!, Anindya Restuviani mengapresiasi langkah Gojek. Sebagai perusahaan dengan jutaan mitra, hal ini tentu membawa angin segar bagi gerakan melawan kekerasan seksual.

Dia berharap, ke depannya, para mitra Gojek tak sekadar memahami bentuk kekerasan seksual dan menghindarinya, namun juga berperan aktif untuk mengambil tindakan dalam melawan kekerasan seksual di ruang publik.

“Perempuan dan anak-anak, merupakan kelompok masyarakat yang rentan menjadi korban kekerasan seksual. Baik kekerasan yang sifatnya fisik maupun non-fisik. Di sisi lain, kelompok masyarakat ini juga merupakan salah satu pengguna terbesar layanan transportasi Gojek. Untuk itu, melalui berbagai upaya, termasuk melalui pelatihan ini, kami ingin memastikan mereka dapat menggunakan layanan kami dengan nyaman,” jelas Alvita. 

Call center dan SOP

Keseriusan Gojek dalam menangani tindak kekerasan seksual, diimplementasikan pula dalam standar operasional prosedur (SOP) penanganan kasus dan laporan, yang dilakukan dengan fokus keberpihakan pada korban.

“Kami menyadari kasus kekerasan seksual, bukanlah kasus pelanggaran biasa. Kekerasan seksual, apapun bentuk dan tingkatannya, berpotensi memberikan trauma yang mendalam kepada korban. Kami sangat berhati-hati dalam menangani kasus seperti ini dan membuat prosedur penanganan yang sensitif pada korban,” ujar Alvita.

Sebagai bagian dari mitigasi risiko, setiap laporan kekerasan seksual yang masuk melalui call center Gojek akan langsung ditangani oleh unit darurat. Unit ini bertugas untuk segera menemui korban, mendalami kasus dan menawarkan bantuan yang diperlukan.

Bantuan mencakup tindakan medis untuk pemeriksaan fisik, pengobatan, serta layanan pendampingan oleh psikiater sebagai bagian dari proses penyembuhan trauma. Gojek juga siap melakukan pendampingan hukum apabila korban, baik mitra pengemudi maupun pengguna, merasa kasus ini harus diselesaikan di jalur hukum.

“Gojek sangat serius dalam menciptakan ekosistem yang andal, aman, dan nyaman untuk dapat melayani siapa saja dan kapan saja mereka membutuhkannya. Ke depan, kami akan terus mematangkan fitur, memberikan pelatihan kepada mitra dan menerapkan langkah mitigasi risiko, sehingga Gojek dapat terus menjadi aplikasi handal pilihan masyarakat Indonesia,” ujar Alvita. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya