5 Startup Gulung Tikar di Indonesia

Ilustrasi startup.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Sejumlah perusahaan rintisan atau startup di dunia sedang diterpa badai pemutusan hubungan kerja atau PHK. Kondisi ini menjadi serius saat beberapa dari startup ini memutuskan keluar dari pasar Indonesia dan merumahkan seluruh karyawannya.

Dari Dokter Hingga Pengusaha, Perjalanan Inspiratif Daniel Tanri Rannu

VIVA Tekno telah merangkum beberapa startup, baik yang akan maupun sudah menutup layanannya, Selasa, 21 Juni 2022:

Line Today 

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub bersama Xendit Gelar DNA VC Startup Connect

Line Indonesia mengonfirmasi bahwa layanan pengumpul berita atau news aggregator Line Today akan berhenti beroperasi untuk publik pada 6 Juli 2022.

Hal tersebut merupakan keputusan strategis perusahaan untuk kembali fokus pada bisnis teknologi keuangan di Indonesia. Mereka akan tetap menyediakan layanan-layanan esensial lain serta melakukan aktivitas M&A (merger dan akuisisi) di Tanah Air.

Angin Segar untuk Startup Pemula

MPL

Mobile Premier League atau MPL melakukan PHK terhadap sekitar 100 karyawan dan keluar dari pasar Indonesia. Padahal baru saja mereka menyandang gelar unicorn pada September tahun lalu.

Platform asal India ini mencatat pengembalian bisnis di Tanah Air yang beberapa kali lebih rendah. Belum lagi mereka baru saja masuk pasar Amerika Serikat (AS).

Beres.id

Startup ini resmi mengumumkan akan berhenti beroperasi pada 1 Juli 2022. Mereka bergerak pada bidang jasa pelayanan, seperti membantu pengguna jasa untuk mengembangkan usaha. Layanan yang disediakan seperti servis AC, jasa desain interior, dan cleaning service kantor.

Penyebab startup ini gulung tikar adalah karena pandemi COVID-19 yang berdampak pada gangguan operasional, kekurangan tenaga kerja, dan biaya operasional yang tinggi.

Brambang

Startup yang bergerak di industri groceries ini sudah tutup sejak 27 Mei 2022. Dalam pengumuman di akun Instagram mereka mengabarkan beralih ke marketplace smartphone dan elektronik, Brambang Elektronics.

Stoqo

Pandemi COVID-19 membuat startup Stoqo terpaksa menutup layanannya sejak 22 April 2022. Sebelumnya mereka beroperasi dengan memasok bahan makanan segar seperti cabai, telur dan ampas kopi ke gerai makanan atau restoran.

Satu hari sebelum penutupan, mereka mengumpulkan karyawan untuk memberitahu kabar buruk tersebut. Stoqo juga mengumumkannya di situs resmi perusahaan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya