Arkeolog: Kota Sodom Hancur Akibat Ledakan Meteor

Ilustrasi Asteroid.
Sumber :
  • www.pixabay.com/TBIT

VIVA – Tim arkeolog internasional menemukan bukti bagaimana hancurnya tempat tinggal kaum Sodom yang dulu bermukim di kota Tall el-Hammam, atau kawasan Yordania pada zaman modern saat ini. Dalam kitab suci, kaum Sodom merupakan kaum Nabi Luth yang memiliki perilaku sangat buruk serta perilaku seks menyimpang.

Bumi Punya Tameng Langit

Arkeolog mengatakan, kota Kaum Sodom itu hancur karena ledakan dan tubrukan meteor. Menurut analisis arkeolog dari bukti arkeologi berusia 3.700 tahun dari reruntuhan kota Tall el-Hammam menunjukkan, area tersebut hancur akibat ledakan dahsyat. Dalam analisis ekskavasi, ledakan yang dimaksud adalah tumbukan batu antariksa. 

Dikutip dari Times of Israel, Jumat 23 November 2018, dalam paper mereka tim arkeolog yang dipimpin oleh Philip J. Silvia menemukan, ada bukti ledakan sangat panas di utara Laut Mati sekitar 3.700 tahunan lalu. Ledakan hebat itu secara instan menghancurkan wilayah sekitar 500 kilometer persegi. 

Ngeri, Asteroid Besar Meledak di Atas Ibu Kota

Dampak ledakan itu menyapu bersih semua peradaban di dekat daerah tersebut, area yang terdampak yakni kota-kota di Zaman Perunggu. 

Dalam sebuah presentasi pada pertemuan tahunan American Schools of Oriental Research pekan lalu, Silvia mengatakan, ledakan itu juga menghancurkan dataran melingkar seluas 25 kilometer, dan menewaskan kira-kira 40 ribu sampai 65 ribu warga yang tinggal di area yang bernama sekarang disebut Middle Ghor. Area ini diyakini sebagai bermukimnya kaum Sodom.

NASA Bawa Sampel Asteroid Berusia 4,5 Miliar Tahun ke Bumi

Dampaknya area Middle Ghor terkubur dengan garam laut yang sangat panas dari Laut Mati.

Dia mengatakan, survei telah mengungkapkan sisa-sisa dari 120 permukiman di Middle Ghor, yang semuanya terkena ledakan api.

"Sekarang, kami menggali situs Zaman Perunggu terbesar di wilayah ini, kemungkinan situs Sodom itu sendiri," kata Silvia.

Setelah tumbukan meteor tersebut, wilayah terdampak itu tak berpenghuni alias 'mati' setidaknya selama 600 tahun. 

Tabrakan batu antariksa itu juga berdampak pada kualitas dataran tersebut. Tempat kaum Sodom yang dulunya disebutkan sebagai lahan pertanian yang sangat subur itu kemudian menjadi tandus gersang.

Ledakan dahsyat itu, arkeolog menduga kuat adalah tumbukan batu antariksa. 

Arkeolog yang telah menggali kota reruntuhan Tall el-Hammam selama 13 tahun belakangan ini menunjukkan bukti ledakan yang dimaksud. Mereka menemukan dalam penggalian mineral tiba-tiba mengkristal dalam panas terik. Temuan ini mendukung teori hancurnya kota kaum sodom itu akibat ledakan dahsyat dari batu antariksa. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya