Mengenal Museum Seni Rupa dan Keramik di Jakarta yang Sangat Unik

Museum Seni Rupa dan Keramik
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dody Handoko

VIVA Edukasi – Museum Seni Rupa dan Keramik adalah salah satu museum cagar budaya yang dapat ditemukan di kawasan Kota Tua Jakarta. Menyadur dari laman Dinas Kebudayaan Jakarta, Museum Seni Rupa dan Keramik ini adalah sebuah tempat yang berada di bawah naungan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta dengan koleksi lukisan, patung, sketsa, dan keramik. 

Museum MACAN Open House sampai 21 April, Bisa Jadi Ide Hangout!

Bagi kamu yang menyukai seni, terutama dalam seni lukis harus mengunjungi museum yang satu ini. Museum tersebut menjadi saksi sejarah perkembangan seni di Tanah Air. Ketika datang ke museum, khusus untuk galeri lukisan para pengunjung tak boleh memotret. Sejumlah lukisan dilengkapi dengan QR Code yang berfungsi untuk menjelaskan lukisan. 

Tempat yang satu ini sangat cocok terutama bagi anak sekolah maupun keluarga yang tengah mencari hiburan dengan mendatangi tempat bersejarah yang tentu saja menawarkan edukasi menarik. Nah, bagi kamu yang penasaran mengenai museum tersebut, simak ulasan berikut ini tentang Museum Seni Rupa dan Keramik yang dirangkum dari berbagai sumber. 

British Museum Sues Former Curator Over Alleged Thefts

Tentang Museum Seni Rupa dan Keramik

Museum Seni Rupa dan Keramik

Photo :
  • VIVA.co.id/Dody Handoko
British Museum Tuntut Kurator karena Curi dan Jual Ilegal 1.800 Artefak Sejarah

Menyadur dari laman Mitra Museum Jakarta, museum ini menduduki sebuah bangunan lama yang didirikan sejak tanggal 12 Januari 1870 di kawasan Kota Tua Jakarta. Lebih tepatnya berada di kompleks alun-alun kota yang sekarang dikenal sebagai Taman Fatahillah. Bangunan museum ini pertama kali diresmikan sebagai Raad van Justitie Binnen Het Casteel Batavia. 

Selang beberapa tahun, gedung tersebut beralih fungsi tahun 1942-1949 menjadi asmara Nederlandsche Mission Militer sampai masa pendudukan Jepang. Setelah lewat masa kemerdekaan Indonesia tahun 1970-1973, bangunan ini menjadi kantor Walikota Jakarta Barat. Satu tahun, bangunan ini direnovasi dan dipakai Kantor Dinas Museum dan Sejarah DKI.

Setelah mendapat gagasan dari Wakil Presiden Ketiga, Adam Malik, bangunan ini dijadikan sebagai Balai Seni Rupa. Tahun 1977, bagian sayap bangunan dipakai sebagai Museum Keramik yang berisi berbagai jenis keramik. Sampai akhirnya tahun 1990, Balai Seni Rupa digabung dengan Museum Keramik dan mengubah namanya menjadi Museum Seni Rupa dan Keramik.

Isi Museum

Museum Seni Rupa dan Keramik

Photo :
  • VIVA.co.id/Dody Handoko

Museum yang satu ini menyajikan koleksi dari hasil karya seniman-seniman Indonesia sejak kurun waktu tahun 1800-an sampai saat ini. 

1. Koleksi Seni Lukis

  • Koleksi Seni Lukis Indonesia terbagi ke dalam beberapa ruangan menurut periodisasi yaitu:
  • Ruang Masa Raden Saleh (karya-karya periode 1880-1890)
  • Ruang Masa Hindia Jelita (karya-karya periode 1920-an)
  • Ruang Persagi (karya-karya periode 1930-an)
  • Ruang Masa Pendudukan Jepang (karya-karya periode 1942-1945)
  • Ruang Pendirian Sanggar (karya-karya periode 1945-1950)
  • Ruang Sekitar Kelahiran Akademis Realisme (karya-karya periode 1950-an)
  • Ruang Seni Rupa Baru Indonesia (karya-karya periode 1960-sekarang)

2. Koleksi Seni Rupa

Museum ini mempunyai kurang lebih 500 karya seni rupa yang terdiri atas berbagai bahan dan teknik berbeda seperti patung, totem kayu, grafis, sketsa, dan batik lukis. Untuk koleksi yang ada dalam ruangan ini adalah Patung-patung seperti Totem Asmat, Patung tradisional dari Bali, Totem dan patung kayu karya para seniman modern.

3. Koleksi Keramik

Sementara untuk koleksi keramik dalam museum ini adalah keramik yang berasal dari daerah Indonesia dan seni kreatif kontemporer. Selain itu, ada pula koleksi keramik dari mancanegara seperti berasal dari Tiongkok, Thailand, Vietnam, Jepang, dan Eropa yang berasal dari abad 16 hingga dengan awal abad 20. 

4. Perpustakaan

Museum yang satu ini juga membuat perpustakaan yang dapat dipakai oleh siapa saja yang ingin mendapatkan informasi seputar kesenian. 

5. Toko Souvenir

Seperti beberapa tempat wisata yang lain, Museum Seni Rupa dan Keramik ini juga menyediakan tempat yang mana pengunjung dapat membeli cendera mata. Beberapa jenis cendera mata yang dijual adalah buku seni rupa, kerajinan tangan, lukisan, keramik luc, kartu pos, dan sketsa. 

6. Fasilitas Gedung

Fasilitas gedung ini terdiri atas ruang pertemuan atau aula, ruang terbuka, serta taman yang bisa dimanfaatkan untuk acara-acara pameran temporer, pernikahan, seminar, lomba, dan lain sebagainya. 

7. Studio Gerabah

Museum Seni Rupa dan Keramik juga mempunyai tempat pelatihan, membuat gerabah yang terbuka bagi pelajar dan umum. Pelatihan ini mempelajari pembuatan gerabah mulai dari teknik pinching (pijit), cetak, dan roda putar. Di sini juga disediakan oven untuk pembakaran gerabah. 

Alamat Museum Seni Rupa dan Keramik

Museum Keramik 2008

Photo :
  • VIVAnews/Tri Saputro

Museum Seni Rupa dan Keramik ini beralamat di Jalan Pos Kota No. 2 RT. 9, RW. 7, Pinangsia, Kecamatan Taman Sari, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Museum ini tutup setiap hari Senin dan mulai kembali beroperasi setiap hari Selasa-Minggu mulai dari pukul 09.00-15.00 WIB. 

Sedangkan untuk tiketnya masuk cukup terjangkau, untuk para pengunjung dewasa akan dikenakan harga tiket Rp5.000, sementara pelajar dan mahasiswa Rp3.000 dan untuk anak-anak hanya Rp2.000 saja. 

Rute Menuju Museum Seni Rupa dan Keramik

Bus wisata TransJakarta.

Photo :
  • TransJakarta

Rute perjalanan untuk menuju museum ini sama seperti rute perjalanan menuju kawasan Kota Tua Jakarta. Untuk kamu yang menaiki KRL dari stasiun Bogor, Bekasi, Cikarang, Jatinegara, dan Tanjung Priok bisa mengambil arah langsung menuju Stasiun Jakarta Kota.

Bila kamu menaiki Transjakarta bisa langsung memilih jurusan Kota, kemudian turun di halte Kota. Saat keluar dari halte, bisa berjalan langsung menuju Kota Tua kemudian dilanjut dengan berjalan kaki langsung menuju Museum Seni Rupa dan Keramik. 

Denny JA

Kata Kritikus Seni Rupa soal Lukisan Artificial Intelligence Karya Denny JA

Kritikus seni rupa dan film Indonesia, Wina Armada Sukardi mengatakan, langkah Denny JA memakai Artificial Intelligence (AI) dalam seni rupa merupakan terobosan.

img_title
VIVA.co.id
21 April 2024