Keren, 9 Peneliti UI Masuk Top 2% Ilmuwan Berpengaruh di Dunia

Gedung FMIPA Universitas Indonesia (ui.ac.id)
Sumber :

Depok – Sebanyak sembilan dosen Universitas Indonesia (UI) masuk dalam 2% Scientist Worldwide 2022 Versi Stanford University. Di tahun sebelumnya sejumlah peneliti UI juga masuk dalam kategori yang sama. 

Sambut Hari KI Sedunia, RuKI Bergerak Berikan Edukasi ke Seluruh Indonesia

Top 2% Scientist Worldwide 2023 yang dipublikasikan oleh Stanford University dan Elsevier BV. Stanford University merilis database penulis ilmiah terkait indikator kutipan terbanyak yang terstandardisasi (standardized citation indicators) versi terbaru.

Sembilan peneliti UI tersebut adalah Prof. dr. Jeanne Adiwinata dan dr. Indah Suci Widyahening dari Fakultas Kedokteran (FK). Kemudian Prof. Mohammed Ali Berawi, Prof. Dr-Ing. Nandy Setiadi Djaya Putra dan Prof. Dr. Muhammad Suryanegara dari Fakultas Teknik (FT). Selanjutnya, Prof. Dr.rer.nat. Rosari Saleh, Prof. Dr. Yoki Yulizar, Munawar Khalil dan Dr. Dipo Aldila dari Fakultas Ilmu Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA).

Terungkap! Penemuan Rumah Leluhur Umat Manusia Menggemparkan Dunia

Dari data terbaru yang dirilis Stanford University menyediakan informasi standar tentang metrik kutipan, seperti jumlah kutipan, h-index, co-authorship adjusted hm-index, dan indikator komposit (c-score). Database tersebut mengelompokkan para ilmuwan ke dalam 22 bidang ilmiah dan 174 sub-bidang ilmiah berdasarkan klasifikasi standar Science-Metrix.

Pemilihan didasarkan pada 100.000 ilmuwan teratas berdasarkan c-score (dengan dan tanpa kutipan sendiri) atau peringkat persentil 2% atau lebih di sub-bidang tertentu. Sembilan dosen dan peneliti UI yang masuk ke dalam pengkategorian Top 2% Scientist Worldwide 2023 berasal dari Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Teknik (FT), dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).

Berapa Usia Seseorang Dianggap Tua?

Dalam capaian ini, Prof. Mohammed Ali Berawi meraih peringkat tertinggi pada kategori single-year impact (data kutipan yang diterima selama tahun 2022) dengan menempati urutan 59.220 dari 210.198 ilmuwan.

“Saya senang bisa berbagai penelitian dan pemikiran yang telah dihasilkan menjadi rujukan atau referensi oleh banyak scholars internasional. Hal ini yang menjadi dasar perangkingan ilmuan seperti yang dihitung oleh tim Universitas Stanford dan pihak Elsevier. Mudah-mudahan kontribusi keilmuan kita dapat terus bermanfaat bagi pengembangan peradaban dunia karena sifatnya ilmu yang universal dan lintas batas,” kata Ali, Jumat 13 Oktober 2023.

Selain itu, Ali juga masuk pada kategori career-long (data kutipan yang diperbarui hingga akhir tahun 2022) dengan menempati urutan 193.434 dari 204.643 ilmuwan. Ali sudah tiga tahun berturut-turut masuk dalam 2% Scientist Worldwide. Penilaian dilakukan berdasarkan kuantitas dan kualitas sitasi terhadap  publikasi ilmiahnya.

“Ini ketiga kalinya berturut-turut dari 2021. Penilaian masih sama berdasarkan kuantitas dan kualitas sitasi terhadap  publikasi ilmiah kita. Jadi ysng masuk dalam top 2% berdasarkan tabulasi sitasi tiap tahun,” ujarnya.

Sementara itu, Prof. Dr-Ing. Nandy Setiadi Djaya Putra menempati urutan 170.668 dari 204.643 ilmuwan. Dia berharap makin banyak peneliti UI yang masuk dalam Top 2% Scientist Worldwide sehingga bisa membawa kemajuan pendidikan di Indonesia.

“Saya berterima kasih atas apresiasi yang diberikan kepada saya sebagai Top 2% Scientist Worldwide. Tentunya ini akan membawa nama Indonesia khususnya UI di kancah dunia. Harapan saya, lebih banyak peneliti UI yang bisa menghasilkan penelitian bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan,” katanya.

Dalam penilaiannya, publikasi dari peneliti dipublikasikan di dalam jurnal yang bermutu dan dibaca banyak orang sehingga pada akhirnya disitasi oleh peneliti lain. “Jumlah sitasi pada publikasi yang jadi perhitungan, tidak pada jumlah publikasinya,” tutupnya.

Baca artikel Trending menarik lainnya di tautan ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya