Menyoal Kandungan SPF Dalam Tabir Surya, Mana yang Paling Baik?

Ilustrasi sunscreen/sunblock/tabir surya.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Sunscreen, sunblock atau tabir surya merupakan salah satu produk skincare yang wajib dimiliki oleh setiap orang. Ini karena fungsinya untuk mencegah berbagai masalah kulit akibat paparan sinar ultra violet (UV) seperti flek hitam, sunburn, hingga masalah penyakit kanker kulit.

Direkomendasikan oleh IDI, Apa Sih Physical Sunscreen Itu?

Namun, ketika menggunakan tabir surya, pernahkah Anda menyadari bahwa setiap jenis produk ini mengandung SPF mulai dari 30, 50 bahkan hingga 100? Lalu, apa itu SPF?

SPF adalah singkatan dari Protector Factor yang dirancang untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Paparan sinar matahari sendiri terdiri atas sinar UV A yang bisa merusak sel-sel kerotinosit pada jaringan kulit. Selain itu sinar matahari juga mengandung sinar UV B yang bisa mengakibatkan kulit memerah atau terbakar.

Selama Puasa Dilarang Pakai Skincare dengan Bahan Ini, Kenapa?

Setiap kemasan tabir surya juga selalu diberikan informasi kandungan SPF, yang mana angka tersebut memiliki arti tingkatan level perlindungan terhadap kulit. Kira-kira berapa ya kandungan SPF yang dianjurkan untuk diaplikasikan di kulit wajah orang Indonesia?

Dokter spesialis kulit dan kelamin, dr. Nana Novia, SpKK menjelaskan bahwa kandungan SPF dalam tabir surya yang direkomendasikan adalah 30.

Hindari Kanker Kulit, Ini Pentingnya Re-Apply Sunscreen

"Untuk SPF yang direkomendasikan 30, karena kulit orang Asia pigmen melaminnya banyak, jadi proteksi terhadap sinar UV masih bagus," kata dia saat ditemui di Senayan City, Jakarta, Sabtu, 27 Juli 2019.

Namun, jangan tertipu dengan klaim berbagai produk tabir surya. Karena tidak sedikit produk tabir surya yang dijual dengan kandungan SPF di atas 50 dan belum disetujui oleh Badan Keamanan Pangan Amerika (FDA).

Ia pun berharap produk-produk itu tidak mengacaukan asumsi konsumen mengenai proteksi lebih banyak, karena memuat label SPF dengan angka yang tinggi.

"Jangan sampai mengacaukan konsumen bahwa ini proteksinya 100 kali lipat padahal sebenarnya tidak se-general itu, 50 langsung 50 kali lipat. Enggak seperti itu. Sebenarnya 30 itu proteksinya 93 persen, yang 50 itu 98 persen, dan re-apply (dipakai ulang), sama, dua hingga tiga jam," kata dia.

Dia melanjutkan, jangan sampai karena label proteksi 100 kali lipat, maka orang berpikir perlindungannya benar-benar 100 kali lipat, sehingga tak memakainya ulang setelah dua hingga tiga jam.

Tak hanya tabir surya, banyak pula produk bedak di pasaran yang saat ini mengandung SPF. Namun, Nana menganjurkan untuk menggunakan produk dengan SPF yang langsung menempel di kulit atau dengan kata lain produk berbentuk krim.

"Masalahnya kita pilih sunscreen yang nempel ke kulit. Bedak, dia mungkin ada SPF 30, tapi gampang kehapus. Ada baiknya (pakai) langsung yang nempel ke kulit (tabir surya) ," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya