Tren Katun Organik, Baju Muslim Makin Nyaman dan Diminati

Ilustrasi wanita berhijab.
Sumber :
  • Freepik

VIVA – Fashion muslim di Indonesia sudah begitu pesat berkembang dengan berbagai merek lokal yang memiliki rancangan yang khas. Tak hanya sedap dipandang, namun tren baju muslim kekinian pun mengedepankan kenyamanan konsumen dengan pemakaian bahan kain yang tepat serta ramah lingkungan.

Terbongkar! Rahasia Bisnis Busana Muslim Thariq Halilintar: Modalnya Fantastis!

Katun menjadi pilihan utama dalam merancang pakaian, termasuk busana muslim. Dengan kain katun, pakaian menjadi lebih mudah dirapikan dan tak gampang lecek serta tetap tampil trendi. Kendati begitu, jenis katun sendiri sangat beragam. 

Untuk itu, perancang baju Indonesia, Jeny Tjahyawati menjelaskan bahwa konsumen kian gemar memilih material baju dari katun organik yang sustainable alias ramah lingkungan. Ditambah, jenis kain ini dinilai nyaman dipakai untuk berbagai aktivitas yang padat dan sesuai cuaca di Indonesia.

Sambut Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Lesti Kejora Banting Setir Jual Baju Muslim

"Kain yang bermaterial sustainable itu bahannya lebih ringan, lebih mudah dibentuk dan menyerap keringat, cocok untuk iklim Indonesia yang tropis," ujarnya dalam acara virtual Cotton USA dan U.S. Cotton Trust Protocol in the Muslim Fashion Wear Industry, Selasa, 31 Mei 2022.

Ilustrasi wanita berhijab/muslim.

Photo :
  • Freepik/senivpetro
Intip Tren Fashion 2024-2025 di MUFFEST+ Media Viewing!

Desainer busana muslim itu melanjutkan bahwa sustainable fashion tersebut diterapkan sejak beberapa tahun silam dan kian diminati. Bukan tanpa alasan, perubahan perilaku konsumen membuat produk ramah lingkungan semakin disorot dan dipilih demi keberlangsungan lingkungan sekitar.

"Dengan sifat konsumen sekarang, cenderung pakai bahan ramah lingkungan, kami desainer ikuti tren tersebut, membuat pakaian bahannya ramah lingkungan, sustainable dan berkualitas bagus," imbuhnya.

Indonesia yang beriklim tropis, kata Jeny, memang sangat tepat memilih kain katun organik agar dapat dipakai seharian dengan rasa nyaman. Terlebih, pemakaian kain katun ini sudah diterapkan pada produk lainnya seperti scarves atau hijab.

"Busana muslim di daerah tropis ini butuh bahan yang nyaman dipakai, tidak hanya pakaian tapi juga scarves atau hijab," tambahnya. 

Ada pun pakaian sustainable sendiri berasal dari sumbet daya yang ramah lingkungan seperti serat tanaman yang tumbuh secara berkelanjutan. Misalnya saja, Cotton Council International (CCI), asosiasi perdagangan nirlaba yang mempromosikan serat kapas Amerika Serikat (AS). Selain sumbernya, konsep ramah lingungan dilihat berdasarkan proses pembuatan kain. Tak heran, Jeny mengaplikasikan kain katun organik di setiap koleksinya dengan berbagai keuntungan.

"Kalau yang tidak sustainable itu dari bahan sintetis. Kalau sustainable itu kelihatan nyaman, bahannya itu menyerap keringat dan bahannya ringan," bebernya. 

Dibanding bahan sintetis, pakaian dsri kain katun lebih nyaman digunakan dalam keseharian. Serta, perawatan kain katun juga lebih mudah tanpa memakan waktu dan biaya besar.

"Bahan sustainable ini perawatan sangat mudah, dan yang tidak dipakainya pun sangat tidak nyaman," pungkasnya.

Berdasarkan data bulan Oktober 2021, pemerintah Indonesia mencanangkan inisiatif untuk mempromosikan Indonesia sebagai pusat industri busana muslim dunia dan untuk mengembangkan lebih luas ekspor kain dan garmen busana muslim dari Indonesia ke berbagai negara di dunia.

"Komitmen dan konsistensi kami dalam memberikan nilai tambah bagi industri tekstil secara global, tidak terkecuali di Indonesia, senantiasa kami wujudkan melalui berbagai inisiatif," kata Dr Andy Do, perwakilan CCI di Indonesia.

"Kami memahami bahwa pasar untuk busana muslim di Indonesia memiliki potensi yang besar sehingga dapat ditingkatkan untuk menghasilkan pendapatan ekspor yang tinggi di masa mendatang," kata dia menambahkan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya