Keren Banget, Daun Beluntas Disulap Jadi Parfum

Parfum daun beluntas ciptaan mahasiswa IPB
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Daun beluntas atau pluchae indica kini tak hanya dijadikan makanan, sayuran, dan jamu, namun bisa menjadi parfum. Penemuan itu dilakukan oleh mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB).

Manfaat Pentingnya Pakai Parfum Sehari-hari, Bisa Bikin Mood Meningkat

Beluntas merupakan tumbuhan semak, dengan daun kecil agak bulat dan mempunyai bau langu. Tumbuhan ini sering dibuat pagar.

Dan mahasiswa kreatif yang menyulap daun beluntas menjadi parfum, yakni Latiful Akbar, Andriyani, dan Auliya Fikri yang dibimbing oleh Mafrikhul Muttaqin. Hasil riset mereka dengan judul Pluchaefume: Natural Perfume of Beluntas as Agroindustrial Product with Digital Economy Based Marketing berhasil jadi juara di ajang Asian Pacific Agriculture Student Summit and Undergraduate Project Competition 2017 di Taiwan, akhir November 2017.

Putri Marino: Parfum Bukan Hanya Tentang Aroma, Tapi Juga Jadi Cerminan Diri!

Andriyani menuturkan bahwa pluchaefume merupakan parfum alami dari daun beluntas. Inspirasi pembuatan parfum itu berawal saat dia masih di Pati, Jawa Tengah, di mana almarhumah ibunya suka membuatkan makanan olahan dari daun beluntas yang dicampur tepung kemudian digoreng. Dosennya juga pernah menggunakan beluntas sebagai penghilang bau di daging itik.

"Melihat potensi ini, kami ingin memanfaatkan daun beluntas menjadi sesuatu yang lebih bernilai,” kata dia dalam rilis yang diterima VIVA, Kamis, 28 Desember 2017.

Rahasia Kecantikan Nagita Slavina Terungkap! Buttonscarves Beauty Luncurkan Parfum Eksklusif

Adapun manfaat lain dari daun beluntas, yakni mengandung flavanoid yang dapat mengangkat radikal bebas. Menurutnya, fokus utama mereka ke depan, tidak hanya menjual parfum, tapi juga meningkatkan nilai jual beluntas.

"Yang kedua bisa nambah nilai ekonomi. Misalnya, di masa depan parfum ini berkembang, berarti akan ada permintaan terhadap beluntas dan beluntas sendiri gampang untuk dibudidayakan serta mudah tumbuh. Masyarakat bisa menanam beluntas dan daunnya dapat dijual,” tutur dia.

Parfum saat ini sudah menjadi kebutuhan bukan hanya anak muda, tapi semua kalangan. Di era millennial, media sosial diharapkan dapat memperkenalkan produk ini ke khalayak umum.

Kendati demikian, mereka masih melakukan penelitian lanjutan untuk memaksimalkan produk parfum daun beluntas tersebut. “Penelitian ini belum sepenuhnya selesai, kami akan melakukan penelitian lanjutan agar hasilnya semakin maksimal,” ucapnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya