- Courtesy Rebecca Boothroyd
VIVA – Memilih tempat untuk pernikahan bisa jadi hal yang menyulitkan saat mempersiapkan pernikahan. Mulai dari lokasi, biaya, kapasitas tamu semua menjadi pertimbangan. Tapi sepasang suami istri ini memilih tempat pernikahan yang tidak biasa.
Mereka memilih mengikat janji sucinya di kapel Huddersfield Crematorium di West Yorkshire, Inggris. Ya, mereka memilih menikah di krematorium, yaitu tempat di mana mayat orang mati dibakar menjadi abu.
Ini pernikahan pertama yang dilangsungkan di tempat seperti itu. Bukan hanya menjadi pilihan tempat yang aneh, tempat krematorium ini memiliki nilai sentimental bagi keduanya. Dilansir dari Metro.uk, tempat tersebut merupakan tempat pertama kali mereka bertemu.
Pasangan baru tersebut Rebecca menikah dengan Graeme, yang bekerja sebagai teknisi untuk Layanan Bereavement Kirklees Council. Mereka merasa tempat itu adalah pilihan yang tepat setelah kesempatan pertemuan pertama di krematorium.
Pasangan itu bertemu ketika mereka bekerja dalam layanan pemakaman. Mereka berkenalan saat mesin kopi rusak.
"Aku harus meminta Graeme untuk datang memperbaiki mesin kopi, dari situ segalanya mulai berkembang," jelas Rebecca.
Keduanya pun berkenalan dan bertukar nomor telepon. Tidak disangka, 10 bulan setelah keduanya dekat, mereka merasa sangat cocok.
"Ini adalah bangunan yang penuh dengan cinta dan Anda dapat merasakannya ketika orang-orang masuk ke dalamnya. Itu memiliki semua yang Anda inginkan, alasan yang indah dan fasilitas yang sangat baik,"kata dia.
Mereka belum pernah mendengar ada yang melakukan itu sebelumnya. Mereka juga tidak ingin pesta itu menjadi hal yang tidak wajar. Pasangan itu mengundang 90 tamu dan membuat peraturan untuk menghormati orang lain menggunakan tempat tersebut untuk layanan pemakaman. Setelah upacara berakhir semuanya kembali normal.
Angka Perkawinan Indonesia Merosot, Ini 5 Alasan Orang Enggan Menikah
Data terbaru yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa semakin banyak penduduk Indonesia yang menunjukkan Angka Perkawinan yang merosot, kok bisa?
