Pemerintah Arab Bantah Legalkan Kelab Malam Halal di Pantai Jeddah

Ilustrasi Klub Malam Halal
Sumber :

VIVA – Kabar dibukanya kelab malam berlabel halal di Arab Saudi menghebohkan dunia. Banyak pro dan kontra muncul. Bahkan hal ini membuat pemerintah Arab akhirnya bicara.

Bikin Melongo, Jennifer Jill Bisa Habiskan Rp300 Juta Cuma Buat Party di Klub

General Entertainment Authority (GEA) atau Otoritas Hiburan Umum Arab Saudi (GEA) pada hari Kamis, 13 Juni 2019 membantah telah memberikan izin untuk pembukaan kelab malam di dekat pantai di Jeddah.

Dilansir laman Aljazeera, dalam sebuah pernyataan yang di-posting di akun Twitter resminya, GEA mengumumkan telah melakukan investigasi langsung dan merekam isi kelab malam tersebut lewat video yang kini beredar luas di dunia maya. Saat itu banyak yang salah sangka, GEA meresmikan kelab malam, padahal saat itu, GEA hadir untuk mengeluarkan lisensi untuk sebuah acara.

Ngaku Miss Party, Barbie Kumalasari Habiskan Rp100 Juta per Bulan untuk Pesta

"Menurut informasi yang diberikan kepada GEA, acara (Proyek X) itu melanggar prosedur hukum dan peraturan yang berlaku, dan belum disahkan oleh badan resmi Arab Saudi," tulis pernyataan itu.

"GEA awalnya mengeluarkan lisensi untuk acara lain", tambahnya. "Kontraktornya kemudian mengambil keuntungan dari perpanjangan lisensi itu dan melakukan pelanggaran serius dan tidak dapat diterima."

Aktor Shin Seung Ho Dikritik Usai Kegep Dugem Bareng Ji Soo di Klub Malam di Manila

Sebelumnya, sejumlah media setempat heboh memberitakan bahwa “kelab malam halal" pertama akan dibuka pada hari Kamis di tepi pantai Jeddah. Tempat itu dilaporkan merupakan cabang dari merek White, yang juga memiliki kelab di Dubai dan Beirut.

Dikabarkan pula, untuk pembukaan kelab malam tersebut, penyanyi AS Ne-Yo akan tampil di malam pembukaan pada hari Kamis, menurut halaman Facebook White Arab Saudi yang mengiklankan acara tersebut. Sesuai dengan iklan, waktu pembukaan kelab antara pukul 22.00 hingga pukul 03.00 dini hari, dengan harga tiket antara US$133 - US$266 (Rp1,9 juta - Rp3,8 juta).

Kabar pembukaan kelab malam berlabel halal ini jadi viral di media sosial. Mengetahui kabar ini, sebagian warganet memuji itu sebagai bagian dari rencana reformasi Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk memodernisasi kerajaan yang selama ini dinilai konservatif.

Meski ada yang mendukung, tak sedikit pula yang mencemooh gagasan dibukanya kelab malam halal tersebut dengan menyebutnya sebagai oxymoron, meskipun tempat itu disebut-sebut oleh penyelenggara sebagai kelab bebas alkohol. Beberapa laporan mengatakan bahwa saat berada di area tersebut dilarang keras untuk berfoto di dalam venue, dan juga orang-orang yang berusia di bawah 18 tahun akan dilarang untuk masuk.

Yang lain juga banyak yang menyatakan ketidaksetujuan mereka dengan pembukaan kelab tersebut, dengan mengatakan itu melanggar identitas dan tradisi Islam Arab Saudi. Banyak juga yang mengecam dan mengatakan, adanya kelab tersebut berbenturan dengan kedudukan Arab Saudi sebagai tempat paling suci untuk umat Islam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya