Keren, 96% Anak Muda Indonesia Sudah Sadar Produk Ramah Lingkungan

Ilustrasi anak muda.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA Lifestyle – Tren gaya hidup berkelanjutan semakin berkembang di Indonesia. Sejumlah studi menunjukkan adanya peningkatan kesadaran akan isu lingkungan di kalangan generasi muda Indonesia yang tercermin dari bagaimana mereka mempertimbangkan dampak dari produk atau layanan yang akan mereka beli terhadap lingkungan.

Tambah Dua VLGC, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Pada ajang Playfest 2022: Reactivate Your Sense, Danone-AQUA bersama Max Mandias yang merupakan Healthy Food Educator sekaligus Co-founder Burgreens dan Vania Herlambang selaku Puteri Indonesia Lingkungan 2018, mengadakan diskusi mengenai bagaimana tren gaya hidup ramah lingkungan terus meningkat dan pola konsumsi sadar lingkungan menjadi sebuah standar baru.

Jajak pendapat yang dilakukan oleh penyelenggara acara pun menyatakan bahwa pelaku usaha atau brand ramah lingkungan lebih disukai oleh Gen Z dan millennial, yang tercermin dari jawaban 89,7 persen responden yang mengakui nilai tersebut sebagai kriteria penting dalam memilih suatu produk atau layanan.

Kelana Wastra Fashion Fest 2024: Perpaduan Tradisional, Modern, dan Ramah Lingkungan

Talkshow sustainable living di Playfest 2022.

Photo :
  • VIVA/Adinda Permatasari

Pada jajak pendapat tersebut, 98,9 persen partisipan menyatakan bahwa mereka mulai menyadari pentingnya untuk memilih, membeli, dan mengkonsumsi produk-produk yang diolah secara berkelanjutan, 96,7 persen dari mereka juga mempertimbangkan untuk memilih membeli produk dari produsen yang telah melakukan berbagai inisiatif keberlanjutan dibandingkan perusahaan yang belum memperhatikan faktor keberlanjutan dalam operasional bisnisnya, 91,6 persen bahkan melakukan riset terlebih dahulu sebelum membeli suatu produk. Tak hanya itu, 89,4 persen dari partisipan juga mengaku bahwa mereka sudah menerapkan gaya hidup #BijakBerplastik. 

Menciptakan Produk Berkelanjutan Bukan soal Ramah Lingkungan Saja

Dalam studi “Who Cares, Who Does” yang dilakukan oleh Kantar di 2020, jumlah konsumen yang lebih peduli terhadap produk yang ramah lingkungan di Indonesia telah meningkat sebesar 112 persen dari 2019 ke 2020. Selain itu, lebih dari 50 persen konsumen Indonesia mengaku lebih terdorong untuk memberikan aksi nyata, dan sekitar 20 persen konsumen Indonesia berupaya untuk mengurangi sampah.

Survei terbaru yang dilakukan Kantar pada 2021 terhadap lebih dari 9.000 orang dari Asia Pasifik, termasuk Indonesia, yang berusia di atas 18 tahun mengungkapkan bahwa:

- 58 persen partisipan mengaku bersedia untuk menginvestasikan waktu dan biaya untuk mendukung perusahaan yang berbuat baik terhadap sesama dan lingkungan 
- 53 persen menyatakan sudah berhenti membeli produk/layanan yang memiliki dampak buruk/negatif pada lingkungan dan masyarakat. 

“Data tersebut menunjukkan bahwa generasi muda Indonesia siap melakukan aksi nyata untuk memberikan kontribusi pada lingkungan dengan cara menggunakan produk atau layanan yang lebih ramah lingkungan. Mereka membutuhkan dukungan dari pelaku usaha atau brand untuk menyediakan produk atau layanan tersebut,” kata Flora Tobing, Senior Brand Manager Danone-AQUA dalam sesi diskusi di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu 17 September 2022.

Flora menambahkan, Danone-AQUA berkomitmen untuk membuat 100 persen kemasan plastiknya dapat digunakan kembali, dapat didaur ulang atau dapat dikomposkan, serta menggunakan hingga 50 persen material daur ulang pada tahun 2025. Sejak 2018, Danone-AQUA terus memperkuat komitmennya ini dengan menghadirkan beragam program, salah satunya #BijakBerplastik.

Air Mineral Aqua.

Photo :
  • VIVA/Zahrotustianah

Melalui program ini, Danone-AQUA telah berhasil mengumpulkan lebih dari 15.000 ton sampah plastik per tahunnya yang kemudian didaur ulang kembali menjadi bahan baku kemasan botol baru ataupun produk lain yang memiliki nilai ekonomi. Melalui program lainnya, yaitu #bottle2fashion, Danone-AQUA bersama fashion brand H&M, mengolah limbah recycled plastic (polyester) sebagai bahan untuk produk-produk fashion.

Danone-AQUA juga terus menghadirkan beragam inovasi produk sebagai bentuk kepedulian terhadap keberlangsungan lingkungan, antara lain: kemasan AQUA galon yang dirancang sebagai kemasan reusable sehingga turut membentuk kultur guna ulang di kalangan keluarga Indonesia serta berkontribusi dalam mengurangi penggunaan sampah plastik hingga 78 persen.

Sejak tahun 2018, Danone-AQUA juga menghadirkan botol 100 persen rPET, AQUA LIFE dan melanjutkan inovasinya dengan meluncurkan botol kaca guna ulang (Returnable Glass Bottle) untuk melayani segmen industri pariwisata. Inovasi terkini, Danone-AQUA juga meluncurkan produk AQUA 600 ml dengan kemasan 100 persen plastik daur ulang dan 100 persen dapat di daur ulang, serta AQUA Mini sebagai pilihan yang lebih berkelanjutan untuk kemasan 220 ml yang tanpa menggunakan label plastik tambahan, tanpa sedotan, dan 100 persen dapat di daur ulang.

Max Mandias yang merupakan Healthy Food Educator sekaligus Co-founder Burgreens menjelaskan mengenai bagaimana Ia menggunakan brand Burgreens sebagai inspiring platform untuk menyebarkan gaya hidup ramah lingkungan di Indonesia.

“Burgreens merangkul petani lokal yang mempraktikkan sustainable farming untuk memasok bahan baku dan aktif melakukan edukasi gaya hidup berkelanjutan kepada beragam pihak. Eksistensi Burgreens hingga saat ini merupakan bukti bahwa konsumen Indonesia menyambut baik pelaku usaha atau brand ramah lingkungan dan permintaan akan produk yang mempertimbangkan keberlangsungan lingkungan itu memang ada,” kata Max.

Max pun mendorong untuk ada lebih banyak pelaku usaha atau brand yang berkomitmen dalam menciptakan produk atau layanan yang ramah lingkungan untuk menjaga momen tersebut. Sesuai prinsip supply and demand, di saat barang atau layanan tersedia, maka permintaan akan tercipta.

Sementara itu, Putri Indonesia Lingkungan 2018 Vania Herlambang mengatakan bahwa pada akhirnya, yang akan mendapatkan manfaat dari penerapan gaya hidup ramah lingkungan adalah kita sebagai makhluk penghuni bumi.

“Karena sebenarnya kitalah yang membutuhkan bumi sebagai tempat tinggal yang nyaman, bukan sebaliknya. Penerapan gaya hidup ramah lingkungan lebih simpel dari yang kita bayangkan, bahkan dapat mengurangi biaya hidup. Semakin sering kita lakukan, akan semakin cepat menjadi kebiasaan, bahkan apa yang kita lakukan juga dapat menginspirasi orang di sekitar kita sehingga bersama-sama kita menciptakan tren gaya hidup yang dapat berdampak baik bagi bumi kita tercinta. Bila pelaku usaha berlomba-lomba menghadirkan inovasi dan inisiatif ramah lingkungan, maka kita sebagai konsumen juga perlu untuk terus mengedukasi diri sendiri mengenai isu lingkungan dan mulai melakukan tindakan nyata,” ujarnya 

Vania pun membagikan inspirasi gaya hidup ramah lingkungan yang praktis dan mudah untuk diterapkan sehari-hari, di antaranya:

- Bijaklah dalam membeli produk, pilih produk dari pelaku usaha yang menerapkan 3R (reduce, reuse, recycle) untuk mengelola limbah dari kemasan produknya. 
- Mulailah memilah sampah sejak dari rumah.
- Tidak memesan makanan secara berlebihan untuk mengurangi food waste yang berdampak pada peningkatan efek rumah kaca dan mencoba menerapkan pola konsumsi yang mengurangi jejak karbon.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya