Zaidul Akbar: Tanpa Ujian dan Musibah Takkan Mungkin Jiwa Itu Tangguh

dr Zaidul Akbar
Sumber :
  • Instagram

JAKARTA – Terkadang manusia yang ditempa oleh berbagai ujian dalam hidup seringkali mengeluhkannya. Merasa menjadi diri yang paling menderita. Merasa cobaan yang diberikan sangat berat hingga tak jarang merasa putus asa.

Bangunan Sekolah di Kolaka Roboh Ditimpa Tanah Longsor, 2 Ruang Kelas Porak-Poranda

Terkait hal ini, penggagas jurus sehat Rasulullah (JSR) dan juga pendakwah dr. Zaidul Akbar memberikan pemahaman bahwa tak selamanya ujian dan cobaan yang diberikan oleh Tuhan YME adalah hal yang buruk. Ia bahkan memberikan motivasi bahwa ujian terkadang perlu diberikan untuk membuat manusia menjadi lebih tangguh, kokoh dan kuat.

Lewat akun Instagram miliknya dia memposting tulisan "Jiwa yang tertempa."

Vokasi Industri Kemenperin Buka Pendaftaran Sampai 31 Mei

Tak cuma itu, dalam captionnya Zaidul menjelaskan bahwa "Tanpa ujian takkan mungkin jiwa itu tangguh, Tanpa musibah takkan mungkin jiwa itu kokoh, Tanpa perjuangan takkan mungkin jiwa itu ditempa.Tanpa masalah akan sulit jiwa itu tangguh," tulisnya.

7 Tips Menghadapi Ujian Nasional: Persiapan yang Efektif untuk Sukses

Tak hanya itu, Zaidul juga mengatakan, menangis juga diperlukan sebagai penyadaran diri bahwa manusia adalah makhluk yang lemah di hadapan Tuhan.

"Tanpa air mata yang mengalir karena merasa diri lemah dihadapan Allah maka sulit jiwa itu kuat. Tanpa memaknai setiap peristiwa yang adalah cara Allah menempa jiwa maka jiwa itu akan seperti itu saja tanpa perbaikan," tulisnya lagi.

Zaidul juga menekankan dalam captionnya agar selalu berbaik sangka pada Tuhan dan selalu menjadi hamba yang bersyukur. Memiliki kehidupan yang tak nyaman bukan berarti buruk, hal ini katanya justru bisa jadi pembelajaran untuk selalu melakukan perbaikan.  

"Tanpa berbaik sangka kepadaNya maka jiwa itu hanya akan jd jiwa yang hanya pandai mengeluh dan tak pandai bersyukur

Tanpa ketaknyamanan dalam kehidupan maka jiwa itu hanya akan jadi jiwa biasa yang menjalani rutinitas hidup tanpa ada perbaikan…."

Zaidul juga menuliskan, bisa jadi airmata yang tumpah karena ujian itu menjadi airmata syukur karena darisitulah jiwa itu tertempa. Bisa jadi juga, ujian dan masalah itu menjadi sesuatu yang jika dinaik level kan menjadi episode yang disyukuri daripada di keluhkan karena takkan jua jiwa itu akan tertempa tanpa kedua hal itu.

"Alhamdulilah.. segala puji hanya milik Allah … pemilik segala kehendak dan kebaikan," tulis Zaidul Akbar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya