- Pixabay
JAKARTA – Mimpi basah merupakan peristiwa Ejakulasi (pengeluaran air mani) pada saat tidur, karena testis dan salurannya terisi penuh sperma. Mimpi basah merupakan cara alami tubuh mengeluarkan timbunan sperma yang berbentuk secara terus-menerus.
Seringkali mimpi basah pun dialami kaum adam saat di siang hari. Bahkan tidak menutup kemungkinan, mimpi basah terjadi di siang hari saat bulan Ramadhan. Ada banyak orang yang menganggap mimpi basah saat dalam keadaan berpuasa dapat membatalkan puasa. Lantas benarkah demikian? Terkait hal itu, Buya Yahya angkat bicara. Dalam tayangan YouTube Buya Yahya, ulama asal Cirebon itu menjelaskan bahwa mimpi basah tidak membatalkan puasa. Kok bisa? Berikut penjelasannya.
“Dibahas dalam mazhab masalah air mani mimpi basah tidak membatalkan puasa,” kata Buya Yahya.
Kemudian mengenai masalah air mani yang keluar saat mimpi basah. Berdasarkan sejumlah mazhab seperti Imam Syafii, hingga Imam Hambali menyebutkan bahwa air mani itu dianggap suci.
“Karena suci jika baju terkena air mani kalau kita solat menggunakan pakaian yang terkena air mani itu maka solat kita tetap sah. Tapi dalam mazhab Hanifa itu najis maka sholatnya tidak sah,” ujarnya.
Lebih lanjut diungkap Buya Yahya bahwa pada dasarnya orang-orang mendapati air mani di pakaian yang di pakaiannya. Orang tersebut otomatis akan mengganti pakaian tersebut sebelum menjalankan ibadah solat.
“Sebenarnya rata-rata pertanyaan ini hanya teori saja. Rata-rata orang yang bajunya terkena air mani sudah tidak dipakai lagi. Kecuali dalam keadaan tertentu sudah tidak ada pakaian lagi selain ini. Kita bia solat menggunakan baju tersebut,” kata dia.
Buya Yahya menambahkan,”Apakah selalu dibarengi dengan air kencing atau tidak? Tidak selalu, karena mimpi basah tidak ada mukodimah. Kalau air kencing harus sadar dong, kalau tidak sadar kencing jangan dianggap air kencing, mani murni mani. Ya suci,”ujarnya.
Terkait dengan masalah mazdi (air yang keluar dari kemaluan, air ini bening dan lengket. Keluarnya mazdi air ini disebabkan syahwat yang muncul ketika seseorang memikirkan atau membayangkan jima’ (hubungan seksual) atau ketika pasangan suami istri bercumbu rayu) karena mimpi basah bisa jadi tanpa mazdi.
“Tanpanya mahdi, bisa saja mimpinya keluar mani. Mungkin sekali tidak keluar mahdi jadi betul tidak dibarengi yang lainnya. Kalau tidak dibarengi dengan lainnya murni itu adalah suci,” ujarnya.
Sementara itu, jika ingin mensucikan diri dari air mani, Buya Yahya menjelaskan cukup mensucikan di area keluarnya air mani tersebut.
“Kalau mau mensucikannya cara melihatnya sisa mahdi sebelum keluar air mani dan setelah keluar air mani. Setelah keluar air mani ada sisa-sisa. Kalau mau mensucikannya cukup sucikan di daerah itu saja enggak usah ribet. Cuci di toilet cuci di daerah itu,” jelasnya.
