Batuk dan Demam, Perlukah Konsumsi Antibiotik?

Ayo Hidup Sehat
Sumber :
  • Dok tvOne

VIVA – Perubahan cuaca ekstrem belakangan mampu membuat daya tubuh menurun. Sehingga tubuh yang tidak fit, akan terserang batuk dan demam. Batuk disertai demam tinggi biasanya ditemukan pada tubuh yang sedang terserang virus influenza, jenis virus ini dapat menginfeksi saluran pernapasan seperti tenggorokan. 

Trik ala Tasya Kamila agar Anak Gak Gampang Sakit, Bisa Dicontek Bun!

Sedangkan demam adalah salah satu mekanisme pertahanan tubuh dari serangan virus dan bakteri, sehingga tubuh rentan mengalami peradangan. Seseorang dapat menderita demam dan batuk bisa terjadi beberapa kali dalam satu tahun. Namun berbahayakah demam dan batuk pada tubuh?

Spesialis penyakit dalam dr. Wismandari Wisnu, SpPD-KEMD mengungkapkan bahwa perubahan cuaca dan suhu yang menjadi lebih dingin bisa menurunkan daya tahan tubuh, sehingga akan mudah bagi kuman, bakteri dan virus untuk masuk ke dalam tubuh.

TBC Masih Jadi Penyakit Menular Serius, Bisa Ditularkan di Tempat Kerja

"Yang berbahaya jika sudah terjadi infeksi. Misalnya kalau demam tak kunjung turun, itu sudah ada indikasi terkena virus dan harus diperiksa lebih lanjut," ujar Wisama dalam tayangan AYO HIDUP SEHAT tvOne Senin 19 Februari 2018.

Ia mengungkapkan bahwa penggunaan antibiotik pada kondisi tertentu akan dilakukan. Namun ia menekankan, penggunaan antibiotik tidak dapat sembarangan. 

Apakah Jahe Bisa Meredakan Batuk dan Radang Tenggorokan? Begini Faktanya

"Jika sudah terjadi infeksi bakteri, biasanya saya berikan antibiotik. Tapi itu melalui pemeriksaan lebih lanjut dan ada dosisnya. Misalnya kalau demam tak kunjung turun dan dahak yang dikeluarkan saat batuk menjadi 'berwarna' atau tidak bening, itu tandanya sudah infeksi. Infeksi pun harus diperhatikan, enggak semua virus dan bakteri itu sama," ujarnya.

Selain itu ia juga mematahkan anggapan bahwa flu, batuk dan demam haruslah konsumsi obat.

"Enggak harus selalu minum obat. Kita harus bisa bedakan jenis demamnya. Misalnya common fever, atau ada yang demam akibat alergi karena serbuk tanaman. Kurang tidur dan istirahat, kelelahan, atau karena perubahan cuaca."

Ia juga memberikan saran, jika batuk dan demam terjadi akibat perubahan cuaca sebaiknya untuk mencegahnya carilah alternatif penghangat tubuh.

"Misalnya sudah terlanjur demam, pilihan kompres bisa digunakan. Intinya pada saat demam tempratur kita panas, itu harus dikompres untuk mengurangi panas."

Selain kompres, untuk antisipasi saat kena hujan segera ganti baju dengan yang kering dan hangat. cuci tangan, makan makanan bersih agar daya tahan tubuh bagus. dan olahraga.

Perlukah minum multivitamin? "Ini yang harus dipahami. Tidak semua orang butuh untuk konsumsi multivitamin, apalagi jika dari asupan makanannya sudah baik. Mulivitamin itu kan tambahan makanan. Penting bagi untuk misalnya para penderita autoimun, atau para manula yang memang sudah tak bisa mencerna makanan dengan baik."
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya