Menakjubkan, Obat Disfungsi Ereksi Bisa Bantu Lawan Kanker

Ilustrasi sel kanker.
Sumber :
  • Pixabay/skeeze

VIVA – Berhubungan seks dengan pasangan, sudah banyak diketahui memiliki banyak manfaat. Bukan hanya bermanfaat untuk kesehatan tapi juga bisa bikin awet muda.

Terpopuler: Kebiasaan yang Buat Pria Disfungsi Ereksi sampai Negara yang Diramalkan Hilang dari Peta

Tapi tahukah Anda, obat untuk mengatasi masalah disfungsi ereksi ternyata juga bisa menjadi alternatif melawan kanker yang mematikan?

Dilansir laman Times of India, studi baru bahkan menunjukkan bagaimana seks dan virus tertentu dapat membantu memerangi penyakit mematikan. Seperti sebuah penelitian yang dilakukan oleh Rumah Sakit Ottawa, vaksin flu ketika dikombinasikan dengan obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengobati Disfungsi Ereksi dapat membantu membersihkan sel-sel kanker yang mungkin tersisa setelah operasi.

Tanpa Disadari Kebiasaan Ini Bikin Pria Disfungsi Ereksi Sampai Susah Orgasme

Sesuai penelitian, metode ini mungkin terbukti sangat efektif saat diuji coba pada tikus. Bahkan hasil nya, juga diketahui membantu mengurangi penyebaran kanker hingga lebih dari 90 persen. Ini adalah uji klinis pertama di dunia mengenai materi ini.

Ilustrasi sel kanker.

Wow! Tes Genom Bisa Deteksi Kanker dan Disfungsi Ereksi Pria, Ini Caranya!

"Pembedahan sangat efektif dalam menghilangkan tumor padat. Namun, kita sekarang menyadari bahwa, secara tragis, operasi juga dapat menekan sistem kekebalan dengan cara yang membuatnya lebih mudah bagi sel kanker yang tersisa untuk bertahan dan menyebar ke organ lain," kata Penulis Senior Rebecca Auer.

Penelitian ini juga menyarankan bahwa menggabungkan obat disfungsi ereksi dengan vaksin flu mungkin dapat memblokir kanker dan membantu mencegah kanker kambuh setelah operasi.

Obat Disfungsi Ereksi merupakan bagian dari studi termasuk sildenafil (Viagra) dan tadalafil (Cialis) bersama dengan vaksin influenza yang tidak aktif (Agriflu).

Percobaan manusia segera dimulai dengan 24 pasien di Rumah Sakit Ottawa yang menjalani operasi kanker perut. Percobaan ini akan membantu mengevaluasi keamanan pengobatan dan akan mencari perubahan dalam sistem kekebalan tubuh.

"Kami benar-benar bersemangat tentang penelitian ini karena itu menunjukkan bahwa dua terapi yang aman dan relatif murah mungkin dapat memecahkan masalah besar pada kanker," kata Auer.

"Jika dikonfirmasi dalam uji klinis, ini bisa menjadi terapi pertama untuk mengatasi masalah kekebalan yang disebabkan oleh operasi kanker."

Penulis pertama dari penelitian, Lee-Hwa Tai berkata, "Imunoterapi kanker adalah bidang penelitian yang sangat besar saat ini, tetapi kami masih belajar cara terbaik untuk menggunakannya dalam waktu di sekitar operasi. Penelitian ini merupakan langkah maju yang penting yang membuka banyak kemungkinan."

Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal OncoImmunology.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya