Ini Penyebab Tewasnya 2 Balita saat Bermain di Dalam Mobil

Ilustrasi bayi car seat
Sumber :
  • Pixabay/Publicdoaminpictures

VIVA – Kabar kematian dua balita di Purwakarta yang ditemukan tewas terkunci di dalam mobil terparkir di halaman rumah pada Selasa 22 Mei 2018 cukup menggemparkan.

Dua Balita Meninggal Tertimpa Reruntuhan Rumah di Papua

Kedua bocah malang ini diduga sedang bermain dan masuk ke dalam mobil, namun akhirnya terkunci dari dalam dan diduga kematian kedua bocah itu akibat kehabisan oksigen.

Terlepas dari persoalan kelalaian orangtua, masih banyak yang menganggap aman-aman saja meninggalkan anak-anak yang bermain di dalam mobil yang terparkir. Padahal, dalam kondisi mobil tertutup rapat, anak akan kehabisan oksigen dan berujung kematian.

Cek Fakta: Beberapa Dampak Negatif dari Penggunaan Masker

Dilansir Gulfnews, keracunan dalam mobil tak hanya terjadi pada mobil dalam kondisi menyala. Keracunan juga dapat terjadi pada saat mobil dalam keadaan mati dan tertutup rapat.

Penumpang yang terkunci dalam keadaan mesin mobil mati dan pintu mobil tertutup rapat, maka kadar Oksigen (O2) di kabin bisa habis dan berganti CO2 hasil buang pernapasan, sehingga penumpang akan saling menghirup karbon dioksida (CO2) hasil pernafasan penumpang lain di dalam mobil. 

Satu Keluarga di Papua Meninggal Keracunan Asap Karbon Monoksida

Tak bisa diperkirakan butuh berapa lama sampai oksigen tidak sehat untuk dihirup, namun menipisnya oksigen tergantung jumlah dan aktivitas penumpang serta kondisi lingkungan. Tanpa disadari, keracunan juga bisa terjadi saat penumpang tertidur.

Ilustrasi Interior dalam mobil

Jika kehabisan oksigen

Salah satu fungsi darah adalah mengalirkan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Tapi apa jadinya jika tingkat oksigen dalam darah lebih rendah? Anda dapat mengalami kondisi yang disebut Hypoxemia. 

Hypoxemia adalah kondisi di mana darah hanya mampu membawa oksigen di bawah kondisi normal. Menurut situs Livestrong, efek Hypoxemia rentan menjalar ke otak. 

Penderita akan merasa bingung dan hilang orientasi, aktivitas fisik pun juga terganggu. Selain tubuh menjadi lemah, dada juga akan terasa sakit karena jantung tidak menerima oksigen yang cukup. 

Kondisi bisa semakin parah karena makin banyak sel tubuh yang rusak karena tidak mendapatkan oksigen. Polisitemia, penambahan sel darah merah menjadi terganggu dan mengakibatkan timbulnya warna merah pada kulit.

Tekanan darah tinggi di dalam paru-paru terjadi dan membuat jantung harus semakin keras, sehingga memicu gagal jantung yang berujung kematian. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya